Evaluasi Timnas Indonesia Usai FIFA Matchday Lawan Palestina & Argentina Jelang Piala Asia 2023
Penyelesaian peluang tampaknya kembali menjadi masalah timnas Indonesia di pertandingan uji coba edisi bulan Juni 2023 ini. Sebab dari dua pertandingan, tak ada satupun gol yang bisa dilahirkan.
Peluang untuk mencetak gol ada di pertandingan melawan Palestina, karena secara kualitas kedua tim ini sama bagusnya.
Tetapi Asnawi Mangkualam cs tampil lebih dominan dengan membuat setidaknya 12 ancaman ke gawang Palestina. Sayangnya, tidak ada satupun peluang yang bisa dimanfaatkan jadi gol.
Bergantian Dimas Drajad, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Yakob Sayuri melepaskan tembakan, namun gol yang dicari tak kunjung datang hingga peluit akhir menandai laga bubar.
-Padahal secara pola permainan, timnas Indonesia sudah sangat bagus, rapi dan tersusun. Mulai dari membagun serangan dengan cara menarik lawan, melakukan pressing.
Hingga menekan pertahanan lawan dengan cepat sampai bisa menghasilkan peluang. Masalah ini bukan hal baru, namun belum kunjung ditemui obatnya.
-Dimas Drajad yang sempat tampil heroik di FIFA Matchday edisi bulan Maret 2023 lalu, harus segera kembali ke performa terbaiknya usai cedera karena ia bakal jadi andalan di lini depan timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
Build Up Serangan
Selanjutnya yang harus dibenahi adalah membangun serangan dari bawah. Timnas Indonesia masih kesulitan untuk melakukan ini, padahal di era sepak bola modern kini hampir seluruh tim bisa membangun serangan dari bawah khususnya kiper.
Pada pertandingan melawan Argentina misalnya, Timnas Indonesia nampak merapatkan barisan pertahanan dan mengandalkan serangan balik. Namun untuk melancarkan serangan balik mematikan, tentu dibutuhkan pembangunan serangan yang matang.
Sayangnya, build-up Timnas Indonesia tidak cukup matang pada laga tersebut. Tim Merah Putih seringkali kehilangan bola ketika sudah berhasil meredam serangan Argentina.
Untuk itu, Shin Tae-yong menyatakan akan lebih mematangkan build-up Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu yakin pekerjaan rumah tersebut bisa dilakukan jika memiliki masa persiapan lebih lama.
“Untuk build-up memang kita kehilangan banyak momentum, tapi memang Timnas Indonesia tidak punya banyak waktu, butuh waktu untuk membenahi build-up pemain,” kata Shin Tae-yong pada konferensi pers.
“Jika ada waktu lebih, untuk organisasi pertahanan dan build-up akan semakin baik,” tutupnya.