INDOSPORT.COM – Cedera akibat olahraga sepak bola sejatinya sudah ada penanganannya dengan bantuan teknologi medis terkini.
Cedera olahraga akibat bermain sepak bola dapat ditangani dengan tindakan non-operatif maupun operatif. Tentunya dengan penanganan yang tepat oleh ahlinya, agar cedera tidak berkepanjangan dan menjadi fatal.
Namun ternyata masih banyak pegiat olahraga yang belum mengetahui perbedaan keduanya. Oleh karenanya, berikut kami sajikan untuk Anda.
Tindakan Non-operatif
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Grace Joselini Corlesa, mengungkap bahwa untuk menangani cedera ringan yang tidak memerlukan operasi, penanganan yang dapat dilakukan adalah P.R.I.C.E yakni Protect (melindungi bagian yang cedera), serta Rest(mengistirahatkan area yang cedera).
Selain itu juga bisa dengan melakukan Ice (memberikan kompres dingin pada area yang cedera untuk mengurangi inflamasi), Compress (sedikit memberikan tekanan pada area yang cedera), dan Elevate (meninggikan anggota tubuh yang terkena cedera) pada 24-36 jam setelah terjadinya cedera.
Apabila keluhan nyeri atau pembengkakan tidak mereda, Grace Joselini menyarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis kedokteran olahraga.
Dokter spesialis kedokteran olahraga akan melakukan pemeriksaan fisik, wawancara riwayat kesehatan dan kronologi terjadinya cedera, dan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang, dengan MRI, CT-Scan, atau X-ray dalam rangka menentukan diagnosis.
Setelah diagnosis ditentukan, dokter kemudian akan merancang program recovery yang sesuai dengan kondisi pasien.
Biasanya diperlukan sesi menggunakan teknologi medis dalam periode cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera dan agar pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas kembali pascacedera.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom