Bagai Raja Tega, Pemain Juventus Pesta Pora Kala Ditinggal Antonio Conte
Metode kepelatihan yang ketat dan menjurus keras itu dikonfirmasi oleh eks pemain timnas Italia, Sebastian Giovinco.
Giovinco merupakan salah satu pemain yang sempat merasakan kepelatihan Conte di Juventus selama tiga tahun lamanya.
Eks Empoli itu berujar bahwa dirinya dan rekan di Juventus mendapat metode yang melelahkan dan kerap kali membuat kesal.
Selain itu, tekanan selalu terjadi pada pemain Juventus dalam kepelatihan Antonio Conte yang kemudian kerap kali membuat pemain di ruang ganti justru melawannya.
-“Conte adalah pelatih yang tak mau membuat pemainnya beristirahat. Saya ingat soal pembicaraannya dengan Gianluigi Buffon,” ujar Sebastian Giovinco dilansir dari Goal.
“Dia ingin Juventus meraih rekor 100 poin dan selalu mendorong kami untuk melakukan hal itu terus-menerus. Usai Conte hengkang, kami merasa terlahir kembali dan bisa tersenyum lebar,” imbuh Giovinco.
-Sebastian Giovinco sendiri kemudian hengkang ke Toronto FC pada 2015 atau dua tahun selepas Conte hengkang dari Juventus.
Pemain yang kini berusia 36 tahun ini membela beberapa klub lain, seperti Al Hilal di Arab Saudi dan Sampdoria sebelum rehat pada 2022 lalu.
Giovinco sendiri mampu mengemas beberapa gelar bersama Juventus, seperti dua trofi Liga Italia di musim 2012-2013 dan 2013-2014 juga Piala Super Italia 2012 dan 2013.
Sumber: Goal
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom