INDOSPORT.COM - Klub Liga 1, Arema FC, tak hanya disibukkan untuk menyiapkan kekuatan yang lebih baik lagi dalam menatap kompetisi musim 2023/2024 mendatang.
Pembenahan komposisi pemain jelas perlu dilakukan, lantaran Arema FC mengalami penurunan prestasi dengan finis di urutan 12 klasemen Liga 1 berbekal 42 poin.
Sementara pada Liga 1 musim 2021/2022 lalu, tim berjulukan Singo Edan sukses mengakhiri posisi di jajaran 4 besar klasemen mengantongi 65 poin.
Kesibukan lain adalah urusan di luar teknis. Arema FC mesti berkejaran dengan waktu untuk menentukan markas untuk bertanding pada musim depan.
Berakhirnya Liga 1 musim ini, berakhir pula sanksi bagi Arema FC atas Tragedi Kanjuruhan. Yaitu larangan menggelar laga home di Malang dengan penonton.
Selama putaran dua Liga 1 musim lalu, Dendi Santoso dkk menggelar 8 laga home di Stadion PTIK Jakarta, karena memenuhi syarat 250 kilometer dari Malang.
Namun yang pasti, Stadion Kanjuruhan tidak bisa lagi digunakan untuk laga-laga sepak bola dalam waktu lama seusai tragedi yang menewaskan 135 orang pada Sabtu (01/10/22) silam.
"Kami masih memikirkan poin-poin apa saja perihal penggunaan stadion untuk musim depan," kata Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan upaya untuk melobi sejumlah pihak dalam menentukan stadion mana yang dipakai markas, termasuk Stadion Gajayana.
"Nanti bisa dilihat dari pengajuan yang kami lakukan. Tergantung pemerintah daerah (selaku pemilik dan pengelola stadion)," tambah dia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom