INDOSPORT.COM - PSIS Semarang mengakui pencapaian pada kompetisi Liga 1 2022-2023 tak sesuai target. Evaluasi musim ini akan digunakan sebagai pegangan mempersiapkan tim musim depan.
PSIS Semarang pada awalnya sempat digadang-gadang sebagai kandidat penghuni papan atas. Mereka merekrut tiga pemain asing paling bersinar musim lalu, yakni Carlos Fortes, Taisei Marukawa dan Alie Sesay.
PSIS juga tak segan-segan untuk menebus kontrak Wawan Febriyanto yang tersisa semusim di Borneo FC. Ternyata, kehadiran para pemain bintang itu tak memberi pengaruh signifikan.
PSIS mengakhiri musim ini di peringkat ke-13 dengan 41 poin. Prestasi tersebut jauh menurun dibanding musim lalu ketika menduduki peringkat tujuh dengan 46 poin.
Yang lebih nyesek, PSIS harus menerima kenyataan berada di bawah Persis Solo. Tim tetangga yang baru promosi musim ini berhasil menduduki peringkat sepuluh dengan 44 poin.
General Manager (GM) PSIS Semarang, Wahyoe "Liluk" Winarto, angkat bicara terkait prestasi musim ini. Menurutnya, dalam sebuah kompetisi sepak bola apapun bisa terjadi.
"Ya inilah sepak bola, artinya kompetisi. Dari awal kita sudah mempersiapkan dengan baik, dengan materi pemain yang menurut kita luar biasa," ucap Liluk.
Liluk menyoroti badai cedera yang membuat kekuatan PSIS goyang. Carlos Fortes yang moncer di Piala Presiden 2022 harus menepi hampir di semua laga putaran pertama karena cedera.
PSIS juga kehilangan Eka Febri yang musim lalu tampil ganas di lini tengah. Musim ini, gelandang 23 tahun hanya tampil dua kali karena dibekap cedera.
PSIS pun baru bisa memaksimalkan tenaga Septian David Maulana pada putaran kedua. David sempat mengalami cedera lutut yang membuatnya naik ke meja operasi.
"Perjalanan (kompetisi) kan kita tidak tahu juga, dalam perjalanan banyak pemain yang cedera. Hampir separuh pertandingan musim ini kita jarang full team," tutur Liluk.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom