Kondisi Tak Ideal, Pelatih Arema FC Menilai Kekalahan Telak Cukup Wajar Terjadi

Lemahnya taktik ofensif yang dibangun Arema FC juga tak lepas dari kondisi kebugaran pemain yang memang jauh dari kata ideal.
Bagaimana tim berjulukan Singo Edan itu mesti menempuh recovery sangat terbatas dengan jadwal laga yang padat dalam satu pekan terakhir.
Sejak menahan imbang Madura United 1-1 (07/04/23), waktu istirahat memang sangat terbatas. Dendi Santoso dkk mesti berlaga 2 kali selama 6 hari.
Setelah lawatan ke Madura, Arema FC lalu kalah dalam Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya 0-1 di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (11/04/23) lalu.
Sehingga, kekalahan telak 3 gol tanpa balas membuat Joko Susilo menilai hal yang cukup wajar. Terlebih, lawan juga lebih unggul dalam hal waktu untuk recovery.
"Setelah pertandingan (lawan Persebaya) kemarin, kami langsung cek kondisi pemain, yang memang tidak dalam level terbaik," ulas Coach Gethuk.
"Banyak pemain yang flu maupun cedera. Hal itu lah yang sangat menyulitkan kami," eks Pelatih Persik Kediri itu menambahkan.
"Semua juga tahu terhadap apa saja yang harus kami perbaiki ke depannya. Jadi, tidak perlu saya bicara soal teknis lagi," pungkas Gethuk.
Kekalahan telak ini sekaligus membuat Arema FC gagal tampil konsisten selama mengarungi kompetisi Liga 1 musim ini. Tim Singo Edan pun harus puas finis di peringkat 12 pada klasemen akhir Liga 1 dengan 42 poin, hasil dari 12 kemenangan, 6 imbang dan 16 kali kalah.
Berbeda dengan Bhayangkara FC yang bisa mengakhiri 2022/2023 dengan posisi terhormat di enam besar hasil mengumpulkan 51 poin.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom