In-depth

Rusia, Israel, dan Standar Ganda FIFA dalam Menyikapi Konflik Politik

Rabu, 29 Maret 2023 16:44 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Pedro Nunes
Presiden FIFA, Gianni Infantino (kiri) bersama Perdana Menteri Qatar, Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz saat menyaksikan salah satu pertandingan Piala Dunia 2022 (Foto:  REUTERS/Pedro Nunes). Copyright: © REUTERS/Pedro Nunes
Presiden FIFA, Gianni Infantino (kiri) bersama Perdana Menteri Qatar, Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz saat menyaksikan salah satu pertandingan Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Pedro Nunes).
Standar Ganda FIFA

1. Bendera Palestina dan Simbol LGBT di Piala Dunia

Bendera Palestina menjadi salah satu topik yang kerap diperdebatkan di sepak bola. Bendera dari bagian negara jazirah Arab itu kerap dipertontonkan di lapangan hijau, baik oleh pemain atau pun suporter.

Tentu masih segar dalam ingatan bahwa Piala Dunia 2022 lalu diwarnai aksi pemain Maroko yang mengibarkan bendera Palestina saat meraih kemenangan atas Spanyol di babak Knock Out.

Namun, FIFA memilih diam yang membuat negara barat jengah. Sebab, tertera dalam aturannya, FIFA melarang hadirnya atribut yang menyinggung politik dan agama.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Apalagi di saat bersamaan, FIFA melarang penggunaan simbol pelangi atau simbol LGBT, yang kerap mereka perjuangkan bersama negara barat, saat penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Ada asumsi bahwa FIFA memilih diam atas ‘ketidakadilannya’ di mata negara barat itu karena ingin menghormati tuan rumah Qatar dan tak ingin menimbulkan kegaduhan di Arab World atau negara-negara Arab.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Dengan kata lain, FIFA bisa dikatakan sebagai organisasi hipokrit yang aturannya terkait hal-hal berbau politik bisa berubah sesuai kondisi yang ada.

2. Larang Rusia Tampil, Melunak untuk Israel

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Standar ganda FIFA juga berlaku untuk dua negara yang sama-sama identik dengan invansi atau penyerangan ke suatu wilayah, yakni Rusia dan Israel.

FIFA lewat rilisnya, mengambil keputusan dengan mengikuti keputusan UEFA atau Federasi Sepak Bola Eropa untuk menghukum Rusia beserta klub-klubnya.

Rusia dilarang tampil pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan klub-klubnya dilarang tampil di berbagai kompetisi di Eropa.

Parahnya, FIFA dan UEFA bahkan mengizinkan Polandia yang mengambil sikap tak ingin bertanding dengan Rusia karena invansinya ke Ukraina.

Hal ini berbanding terbalik dengan Israel yang menginvansi Palestina, di mana beberapa negara yang tak mengizinkan Israel datang ke negaranya, termasuk Indonesia.

Namun apakah FIFA mengizinkannya seperti halnya Polandia? Faktanya tidak. Malahan, FIFA dikabarkan akan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Israel dengan adanya dukungan dari negara barat, justru tetap diizinkan bertanding meski banyak kabar invansi yang dilakukan terhadap Palestina dan jelas-jelas menyalahi aturan kemanusiaan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom