INDOSPORT.COM - Panitia pelaksana (Panpel) PSS Sleman akan berjuang agar Stadion Maguwoharjo bergemuruh lagi saat pertandingan Liga 1 2022/2023. Kejadian pelemparan bus Arema FC benar-benar memiliki efek domino.
Bus Arema FC dilempari sekelompok orang tak dikenal usai menghadapi PSS pada 26 Januari 2023 lalu. Akibat dari kejadian itu, ada beberapa awak tim Arema FC yang terluka karena pecahan kaca.
Imbas lebih besar harus dirasakan PSS. Mereka harus kehilangan pemasukan dari tiga pertandingan kandang karena terbentur izin keramaian.
Pihak keamanan hanya memberikan izin pertandingan berjalan tanpa penonton. Hal ini berlaku untuk lima pertandingan setelah partai PSS Sleman melawan Arema FC.
Koordinasi yang memungkinkan Stadion Maguwoharjo bergemuruh lagi baru bisa dilakukan dengan pihak keamanan setelah partai kandang melawan Persikabo 1973.
PSS Sleman terjadwal melawan Bhayangkara FC pada 6 Maret 2023. Panpel PSS Sleman memiliki harapan agar pada laga ini suporter PSS mendapat izin untuk memenuhi tribune lagi.
"Kami akan kembali mencoba berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait izin penonton saat melawan Bhayangkara FC. Mohon doanya juga kepada PSS fans agar izin bisa diturunkan dan kembali bisa mendukung kebanggaan berlaga," kata ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto.
Yuyud mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan ketika nantinya pihak keamanan mengizinkan suporter PSS kembali ke Stadion Maguwoharjo.
Jika terjadi pelanggaran di dalam tribun maupun sekitar stadion, bisa dipastikan suporter PSS tak akan ke tribun Stadion Maguwoharjo hingga akhir musim Liga 1 2022/2023.
"Perlu ditekankan juga jika pertandingan PSS menghadapi Bhayangkara FC nantinya terdapat pelanggaran, maka bisa dipastikan PSS akan tidak dihadiri oleh penonton hingga akhir musim," jelas Yuyud.