Jelang Tottenham vs Chelsea, Graham Potter dan Keluarganya Dihantui Ancaman Pembunuhan

Lebih lanjut, Graham Potter berusaha untuk tidak peduli dengan ancaman pembunuhan tersebut. Tetapi, dia tak bisa untuk berbohong karena semua orang akan terus mengulik pikirannya.
Potter juga menegaskan bahwa dirinya ingin mencari kesuksesan sebagai pelatih Chelsea sehingga bisa menutup ujaran yang menyebutkan jika dia tidak peduli dengan klub.
Untuk itu, dia berharap agar pekerjaan yang dia tempuh tidak menyeret keluarga serta kehidupan pribadinya karena hal tersebut dianggap Potter sebagai hal yang tidak menyenangkan.
“Saya mengerti bahwa suporter pulang dan mereka sangat kesal karena tim mereka tidak menang,” kata Potter.
-Menyikapi hal tersebut, Potter dengan bercanda mengungkapkan: “Anda tahu jika akan ada masalah setiap Anda menerima email dari Potterbast**.”
Sementara itu, rentetan hasil buruk yang didapatkan Chelsea belakangan ini disebut karena klub tidak memiliki pra musim yang maksimal.
-Potter juga menambahkan bahwa orang-orang berpengalaman di klub menyebutkan jika pra musim itu adalah yang terburuk.
“Kami memiliki pra musim yang kurang optimal dan orang-orang berpengalaman kami berpikir itu adalah yang terburuk dari yang pernah mereka alami,” kata Potter.
Secara tidak langsung Graham Potter turut menyinggung Thomas Tuchel, karena pada pra musim ini Chelsea masih ditangani oleh pelatih asal Jerman itu.
Sumber: The Sun
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom