INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, meminta timnya mengevaluasi diri sendiri menyusul jebloknya prestasi tim dalam tiga partai terakhir di Liga 1 2022/2023. Tak sekadar kalah tiga gol, PSS juga kebobolan sebelas gol.
Kekalahan atas Persis Solo 1-4 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (21/02/23), benar-benar mengecewakan.
PSS unggul lebih dahulu lewat Jonathan Cantillana pada babak pertama. Namun pada babak kedua, gawang PSS dijebol Alexis Messidoro, Irfan Bachdim, Fernando Rodriguez dan Ryo Matsumura.
Kekalahan pada pekan ke-26 Liga 1 2022/2023 semakin memperlihatkan gawang PSS gampang dibobol.
Dalam dua partai sebelumnya, PSS kalah 2-4 dari Persebaya Surabaya serta 1-3 dari Dewa United. Bila ditotal, dalam tiga partai, PSS mencetak empat gol dan kebobolan sebelas gol.
"Kita harus banyak belajar, pemain harus banyak belajar, tentang bagaimana mengatasi situasi-situasi, seperti beberapa kejadian gol yang menjadi kelemahan dan itu perlu dievaluasi," kata Seto Nurdiyantoro.
Seto menolak jika jebloknya sistem bertahan dalam tiga partai terakhir dikarenakan PSS Sleman tak memiliki bek asing.
Seto kemudian mengingatkan bahwa PSS Sleman juga pernah menang tiga kali beruntun tanpa bek asing. Hal itu terjadi ketika PSS menang atas RANS Nusantara FC 2-0, Arema FC 2-0 dan Barito Putera 2-1.
"Ya mungkin itu (tanpa bek asing) salah satu (sebab), tapi tidak bisa menjadi alasan karena kita juga pernah menang tiga kali berturut-turut tanpa pemain asing," tutur Seto.
"Ini keteledoran, kelengahan kami dalam pertandingan akhir-akhir ini. (pemain) Lokal juga bisa asalkan bisa mengevaluasi mandiri, selain apa yang kita berikan. Jadi, sebenarnya pengaruhnya (tanpa bek asing) tidak begitu krusial," lanjut Seto.