Jabat Sebagai Ketum, Erick Thohir Dituntut Berantas Politik Kotor di Bawahan PSSI
Lebih lanjut, Andreas Marbun mengungkapkan, segudang pengalaman Erick Thohir di dunia olahraga internasional menjadi angin segar bagi PSSI.
Nama Erick Thohir tentu sudah tak asing di dunia olahraga, khususnya sepak bola nasional maupun internasional.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu pernah 9 tahun menjadi bagian dari PT PBB, perusahaan yang menaungi klub Persib pada 2011-2019.
Selain itu, ia juga sempat menjadi pemegang saham klub asal Amerika Serikat, DC United pada tahun 2012 silam.
Kala itu, sosoknya berhasil menyelamatkan DC United yang mengalami krisis keuangan dan tren negatif di MLS.
Erick Thohir juga pernah membeli saham 70 persen dari klub raksasa Liga Italia Serie A, Inter Milan.
Terbaru, ia dan rekan pengusahanya Anindya Bakrie mengakuisisi kepemilikan klub kasta ketiga Inggris, yaitu Oxford United.
Pengalaman tersebutlah yang membuat dirinya dielu-elukan bisa membangkitkan kejayaan sepak bola Indonesia, baik level Timnas maupun kompetisi Liga.
"Pak Erick itu dengan track record-nya, menurut saya seharusnya bisa tegas apalagi saat dia berpidato 'Yang tidak ikut aturan keluar'," ujar Andreas. "Menurut saya itu menandakan mengunggulkan profesionalitas ketimbang transaksi politik. Dan kalau itu dijalankan, seharusnya bisa jauh lah," pungkasnya.
Tugas berat sudah menanti Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI yang baru. Tidak ada waktu untuk merayakan jabatan anyarnya tersebut mengingat sehari setelah terpilih kasus kericuhan yang melibatkan fans dan polisi di laga PSIS Semarang vs Persis Solo meletus.
Sumber: Mata Najwa
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom