Bola Internasional

Sama Seperti Zaniolo dengan AS Roma, 3 Pemain Top yang Dimusuhi Klub dan Pendukungnya

Selasa, 31 Januari 2023 18:40 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Javier Barbancho
Gareth Bale di laga Real Madrid vs Getafe, Minggu (10/04/22). Foto: REUTERS/Javier Barbancho. Copyright: © REUTERS/Javier Barbancho
Gareth Bale di laga Real Madrid vs Getafe, Minggu (10/04/22). Foto: REUTERS/Javier Barbancho.
Dibenci hingga Dimusuhi Klub

1. Gareth Bale

Gareth Bale menjadi contoh nyata pemain yang kehadirannya dibenci oleh pendukung dan bahkan klub itu sendiri, yakni kala masih berseragam Real Madrid.

Sejatinya, Bale lebih layak disebut pahlawan bagi Real Madrid. Sebab, ia mampu memberi La Decima atau gelar Liga Champions ke-10 bagi El Real.

Bahkan, pemain yang baru saja mengumumkan pensiun ini mampu menyumbangkan lima gelar Liga Champions, 4 gelar Piala Dunia Antarklub, 3 gelar LaLiga, 3 gelar UEFA Super Cup, dan 1 gelar Copa del Rey.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Tapi tetap saja Bale menjadi bulan-bulanan fans Real Madrid. Bahkan tak hanya fans, ia juga dimusuhi klub setelah diparkir oleh Zinedine Zidane sepanjang musim dan dipinjamkan ke Tottenham Hotspur.

Kebencian itu memuncak dengan munculnya bendera Wales bertuliskan ‘Wales, Golf, Madrid, In That Order’ yang dianggap mengolok-olok Real Madrid dan pendukungnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

2. Charles Itandje

Nama Charles Itandje sebenarnya tak begitu ternama. Tapi namanya pernah menjadi perbincangan kala diboyong Liverpool era Rafael Benitez pada 2007 dari RC Lens.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Saat itu, Itandje diharapkan bisa menjadi pelapis sepadan bagi Pepe Reina. Apalagi ia dianggap salah satu kiper terbaik di Liga Prancis saat didatangkan.

Tapi alih-alih bisa menjadi pahlawan bagi Liverpool, Itandje malah jadi pecundang dan bulan-bulanan pendukung serta dibenci oleh seluruh elemen The Reds.

Penyebabnya saat itu adalah sikap Itandje yang malah bercanda saat seluruh elemen Liverpool tengah memanjatkan doa untuk korban Tragedi Hillsborough pada 2009, atau 20 tahun pasca tragedi itu.

Sikapnya itu kemudian terekam kamera dan membuat seluruh pihak Liverpool dan pendukungnya naik pitam, sehingga Itandje kemudian dipecat dan membuat permintaan maaf secara terbuka.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom