Menpora Zainudin Amali Sambut Baik Perkembangan Papua Football Academy
Zainudin juga menyinggung penerapan Filanesia dalam kurikulum sepak bola Papua Football Academy yang dipimpin Wolfgang Pikal sebagai Direktur PFA. Ia berharap filosofi sepak bola Indonesia itu bisa diterapkan dan dikembangkan sesuai dengan kondisi.
"Kita butuh pembinaan sepak bola usia muda yang konsisten, berkesinambungan, serta sistematis. Faktor ini yang menjadi kelemahan kita dalam membangun sepak bola berprestasi. Saya mendapatkan banyak informasi dari berbagai pihak soal pembinaan sepak bola kita yang tidak konsisten," kata Zainudin.
Lebih lanjut, Zainudin berharap federasi sepak bola Indonesia (PSSI) bisa mengadopsi pengelolaan Papua Football Academy untuk daerah-daerah lain di luar Papua dan tak perlu mencari perbandingan dari luar negeri.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, teman saya sejak lama, atas dukungan serta kepeduliannya kepada pembangun sepak bola usia dini di Indonesia lewat PFA. Dia musisi yang andal, tapi juga peduli pada pengembangan masyarakat dan sepak bola Indonesia," tutur Zainudin yang mengaku biasa menyapa Tony Wenas dengan panggilan "brother".
Momentum pertemuan Menpora RI dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Istana Merdeka pada Oktober 2022 dan sesaat sebelum final Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar, disebut sebagai sebuah peluang membangun sepak bola Indonesia.
"Gianni Infantino mengatakan ingin menjadikan Indonesia sebagai episentrum sepak bola Asia. Momentum ini harus kita tangkap untuk memperkuat perkembangan persepakbolaan Indonesia. Kehadiran PFA adalah salah satu caranya," ujar Zainudin Amali.