Milan vs Torino, 3 Dosa Besar yang Bikin Rossoneri Tersingkir di Coppa Italia

Seusai pertandingan, Stefano Pioli sempat menyoroti peran baru yang diberikan kepada Charles De Ketelaere. Pemain berusia 21 tahun tersebut sempat dipercaya menjadi tumpuan di lini depan.
Hal ini karena Giroud yang baru saja kembali dari Piala Dunia 2022 Qatar. Namun sayang, Charles De Ketelaere tidak bisa menjawab kepercayaan pelatih dan gagal menjadikan sejumlah peluang menjadi gol.
Hal tersebut menjadi dosa pertama AC Milan saat kalah dari Torino. Charles De Ketelaere sendiri memang masih mandul dan belum mencetak satupun gol pada musim ini.
"Saya memainkannya sebagai striker karena Giroud baru saja kembali dari Piala Dunia. Kami tidak boleh mengambil risiko,” tambahnya.
-"Saya pikir dia (De Ketelaere) sudah bergerak dengan baik. Tetapi, kami mengharapkan dia bisa melakukan beberapa permainan yang menentukan dan berkualitas," ujar Stefano Pioli.
"Sayangnya, kami tidak berhasil malam ini,” tuturnya menambahkan.
-Bermain Tergesa-gesa
AC Milan sebenarnya memiliki keuntungan besar karena Torino bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 70. Hal ini karena wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Koffi Djidji.
Keunggulan jumlah pemain ini sempat membuat AC Milan lebih leluasa untuk melakukan serangan. Namun Stefano Pioli mengakui kalau anak asuhnya terlalu tergesa-gesa dan kurang berkualitas.
"Kami bermain agresif, bertekad melawan tim yang tangguh, tetapi tanpa kualitas dan ketajaman yang diperlukan untuk memanfaatkan keunggulan yang tidak diragukan lagi," ujar Stefano Pioli.
"Kami tergesa-gesa, mencoba melepaskan tembakan dan umpan silang daripada membuka pertahanan."
"Ini kekecewaan besar, tidak dapat disangkal, kami ingin melewatinya," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom