Demi Titel Bek Sayap Terbaik ASEAN, Asnawi Siap Jegal Kapten Thailand di Piala AFF 2022
Baik Asnawi Mangkualam dan Theerathon Bunmathan juga memiliki beberapa kemiripan jelang laga Indonesia vs Thailand di Piala AFF 2022.
Sebelum menjadi bek, Asnawi dulunya juga merupakan pemain gelandang. Begitu juga dengan Theerathon, yang sejatinya merupakan bek kiri, namun kini ditugaskan oleh Alexandre Polking bermain sebagai gelandang tengah.
Polking sendiri tak masalah soal perubahan tersebut. Dirinya juga menegaskan bahwa Theerathon sudah terbiasa berperan sebagai gelandang di klubnya di Liga Thailand, Buriram United.
"Theerathon pemain berpengalaman dan kapten tim saya. Kami berdiskusi di mana posisi terbaiknya di tim dan kami memutuskan dia bermain di lini tengah bersama Sarach (Yooyen-red),” ucap Polking.
-“Mereka sudah saling mengerti dan memiliki kualitas yang bagus dalam mengolah bola. Itu cocok dengan gaya permainan kami yang menguasai bola," kata pelatih asal Brasil tersebut.
Selain itu, keduanya juga sama-sama bermain di luar negeri. Asnawi kini membela Ansan Greeners di K-League 1, sedangkan Theerathon pernah main di Liga Jepang bersama Kobe Vissel (2018-2019) dan Yokohama F. Marinos (2020-2021).
-Namun Theerathon memiliki catatan mentereng, yakni menjadi pencetak assist (3) terbanyak sementara di Piala AFF 2022.
Ia juga mencetak 15 peluang dari 21 umpan silang di kotak penalti, atau 15 kali yang menghasilkan tembakan ke gawang yang dihitung sebagai umpan kunci. Namun sebagai catatan, jika peluang menghasilkan gol, maka dihitung sebagai assist.
Catatan tersebut paling tinggi dari semua pemain di Piala AFF 2022. Ia juga bertindak sebagai jumlah operan paling tinggi yakni 205 kali umpan. Maka akan menjadi tugas berat bagi Asnawi Mangkualam dkk untuk menjegal Theerathon Bunmathan.
Saat ini kedua kubu memburu status sebagai juara Grup A, setelah sama-sama sudah mengemas dua kemenangan, dan mengantongi enam poin namun beda selisih gol.
Namun Thailand menduduki puncak klasemen Grup A, karena usai menang 5-0 dari Brunei Darussalam, dan 4-0 atas Filipina. Sehingga memiliki selisih gol +9.
Sementara Indonesia yang sukses meraih kemenangan tipis 2-1 atas Kamboja, dan menang telak 7-0 dari Brunei Darussalam, kini memiliki selisih gol +8.
Secara head to head, Thailand lebih unggul ketimbang Indonesia, di mana keduanya sudah 80 kali bertemu sejak pertama kali pada tahun 1957. Skuad Garuda tercatat 25 kali menang dan 40 kali kalah, sisanya berakhir skor imbang.
Lalu dalam enam pertemuan terakhir sejak tahun 2016, Indonesia bahkan tidak mampu mengalahkan Thailand. Sepanjang itu, Indonesia hanya meraih dua hasil seri dan sisanya berakhir dengan kekalahan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom