Ini Alasan Luis Milla Pasang Bek Naturalisasi sebagai Striker di Pekan 17 Liga 1
Sementara itu, pelatih Persikabo, Djadjang Nurdjaman, memberikan tanggapan mengenai permainan anak asuhnya saat menghadapi Persib Bandung di pekan ke-17 Liga 1 2022-2023 terutama saat babak kedua.
Menurut Djanur sapaan akrabnya, pada saat itu tidak instruksi khusus yang diberikan olehnya kepada pasukannya untuk bermain bertahan total.
Namun, dengan kondisi unggul 1-0, secara naluri anak asuhnya bermain bertahan untuk mempertahankan keunggulannya.
Apalagi, pada saat itu, Persib yang tertinggal satu gol, terus menekan pertahanan Persikabo untuk dapat menyamakan kedudukan.
Serangan yang dilancarkan oleh tim Persib menurut Djanur, membuat anak asuhnya sulit untuk keluar dari tekanan, sehingga mayoritas pemain Persikabo berada di lini pertahanan.
"Ya kami leading 1-0 di menit 61, sehigga tidak ada kesempatan buat pelatih memberikan instruksi secara global kepada pemain berkaitan dengan taktikal, saya kira mereka bermain deep bertahan terlalu dalam secara naluriah," kata Djanur saat konferensi pers setelah pertandingan.
"Saya tidak sempat meneriakan terlalu dalam bertahan, karena memang secara naluri mereka dibombardir dengan crossing crossing, sehingga mereka tidak sempat untuk keluar menyerang dari pertahanan dalam itu," ucap Djanur menambahkan.
Mantan pelatih Persib Bandung ini menuturkan, strategi yang dilakukan anak asuhnya pada pertandingan pamungkas putaran pertama kompetisi Liga 1 2022-2023 hampir berhasil.
Pasalnya, Persikabo bisa mempertahankan keunggulannya hingga memasuki masa injury time di pekan ke-17 Liga 1 2022-2023. Namun, saat waktu tambahan tersisa satu menit, Persib berhasil menyamakan kedudukan melalui Daisuke Sato.
"Saya kira itu tidak ada instruksi hanya secara naluriah langsung bertahan dan mengamankan kemenangan. Sebetulnya hampir berhasil tapi yaitu tadi saya gak ngerti perpanjangan waktu sampai 7 menit kegolan di 6 menit," jelas Djanur.