Sejarah Boxing Day Liga Inggris, Tradisi yang Dicintai Sekaligus Mengundang Kontroversi
Hanya saja meski memberikan senyum di wajah para suporter namun seringkali Boxing Day justru membawa gerutu bagi para pelaku sepakbola terutama pemain dan pelatih.
Ada banyak alasan untuk tidak menyukai Boxing Day. Yang pertama jelas waktu libur yang sangat pendek.
Ketidaknyamanan ini biasanya diekspresikan oleh para pemain dan pelatih asing yang sebelum datang ke Liga Inggris dapat menikmati Natal dan pergantian tahun dengan rehat selama sepekan hingga dua pekan.
Akan tetapi mereka kemudian dipaksa untuk mengikuti tradisi setempat yang mengharuskan bermain sesering mungkin dalam waktu singkat.
-Sebagai contohnya Manchester United di Liga Inggris 2022/2023 yang punya jadwal lima pertandingan dalma kurun waktu dua minggu.
Atau Liverpool yang diagendakan tampil di empat laga dalam tempo 13 hari saja. Pasti sangat melelahkan.
-Jika lelah, maka cedera akan lebih mudah menghampiri. Ini alasan kedua kenapa Boxing Day di Liga Inggris kerap menuai protes.
Mungkin ada yang berpikir karena bursa transfer musim dingin pun dibuka tidak lama setelahnya sehingga pemain yang absen lama bisa digantikan dengan rekrutan baru namun tidak semudah itu pada kenyataannya.
Membeli atau sekedar meminjam pemain baru di tengah musim bukan perkara mudah bagi klub manapun karena harga pemain incaran relatif akan membengkak.
Terutama jika sosok yang diincar statusnya adalah bintang inti. Maka siap-siap saja pemain dengan kualitas 10 juta Pounds misalnya harus ditebus dengan harga dua kali lipat.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom