Melacak Darah Indonesia Rafael Struick, Man of The Match Timnas U-20 vs Slovakia
Rafael Struick boleh dikatakan memiliki seperempat darah Indonesia. Neneknya adalah warga asli Semarang yang hijrah ke Belanda dan menikah dengan warga lokal.
Dari pernikahan tersebut, lahirlah anak laki-laki, ayah dari Rafael Struick yang memiliki setengah darah Indonesia.
Sang ayah menikah dengan warga Belanda, dan lahirlah Rafael Struick pada 27 Maret 2003. Saat ini ia telah berusia 19 tahun.
Awal Karier Sepak Bola
Rafael Struick menimba ilmu sepak bola di Akademi Forum Sport, kemudian pindah ke RKAVV Leidschendam pada 2020.
Namun, ia tak lama di akademi tersebut, karena Rafael langsung masuk Akademi ADO Den Haag. Kini ia tercatat sebagai pemain senior di tim Liga 2 Belanda itu.
Struick pernah main di Keuken Kampioen Divisie dalam dua laga. Namun ketimbang hanya duduk di bangku cadangan, Struick kini dipinjamkan ke ADO Den Haag U-21.
Bersama ADO U-21, Struick telah mencetak satu gol dan dua assist dari sembilan laga. Ia biasa main sebagai winger kiri, bisa juga jadi winger kanan hingga penyerang utama.
Kans Bela Timnas Indonesia
Berhubung Rafael Struick belum pernah dipanggil timnas Belanda usia muda, maka ia memiliki kans besar untuk bisa membela timnas Indonesia nantinya.
Namun, Rafael harus melewati proses naturalisasi, sama seperti Ivar Jenner dan Justin Hubner di timnas Indonesia U-20.
Rafael dan dua pemain lainnya tidak bisa langsung mendapatkan KTP seperti Elkan Baggott, karena darah Indonesia datang dari neneknya, bukan dari orang tuanya.
Berkaca dari proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat yang memerlukan waktu lama, nampaknya masih perlu waktu bagi Rafael untuk dapat membela timnas.