INDOSPORT.COM – Seorang kru televisi Denmark, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari petugas kemanan saat meliput ibu kota Doha, Qatar menjelang Piala Dunia 2022.
Sebuah akun podcast luar negeri HLTCO mengunggah sebuah video yang viral di media sosial, yang mana seorang reporter TV2, Rasmus Tantholdt terlibat perang mulut dengan petugas keamanan.
Saat itu, Rasmus Tantholdt yang bertugas di Qatar untuk Piala Dunia 2022 melakukan liputan langsung saat dia didekati oleh petugas kemanan yang tiba dengan mobil transporter.
This is a depressing start to the Qatar World Cup.
— HLTCO (@HLTCO) November 16, 2022
“You invited the whole world to come here, why can’t we film? It’s a public place.”
pic.twitter.com/9W8pU1EPxU
Kejadian ini berlangsung di sebelah hotel yang baru dibuka di Katara Cultural Village, lokasi penginapan yang ditujukan untuk fans sepak bola di seluruh dunia.
Reporter asal Denmark tersebutt tampak menjelaskan kepada petugas keamanan bahwa dia dan kru mereka memiliki kartu akreditasi yang valid dan bisa dipakai di mana saja termasuk di Qatar.
-Tantholdt melalui rekaman itu bertanya: “Anda mengundang seluruh dunia ke sini. Mengapa kami tidak bisa merekam apa pun?”
Akan tetapi, penjelasan Rasmus Tantholdt tersebut tidak digubris dan petugas keamanan itu malah mengancam akan merusak peralatan kamera mereka.
Bukan hanya itu, seorang petugas keamanan tampak mencegah kamera merekam apa yang mereka lakukan terhadap Rasmus Tantholdt dan kru.
Melansir dari Utusan.com, kejadian ini rupanya terjadi karena kesalahpahaman, Komite Tertinggi Qatar selaku panitia penyelanggara Piala Dunia 2022 kemudian menyatakan permintaan maaf kepada kru televisi Denmark tersebut.
“Setelah dilakukan pengecekan akreditasi dan izin syuting yang sah dari para kru, permintaan maaf disampaikan kepada pihak penyiar oleh security di lokasi sebelum para kru melanjutkan aktivitasnya,” demikian kata Komite Tertinggi Qatar.