3. Jepang

Menjadi wakil Asia di perhelatan Piala Dunia selama nyaris seperempat abad tanpa henti sudah bisa menggambarkan betapa kuatnya Jepang.

The Blue Samurai bisa menjadi raksasa di Benua Kuning berkat blue print yang jelas dalam pembentukan talenta. Kini bisa saja mereka membuat tim yang sepenuhnya diisi para bintang yang merumput di Eropa.

Namun pelatih Hajime Moriyasu masih menghargai produk kompetisi domestik. Tujuh dari 26 nama yang dibawanya ke Qatar adalah penggawa klub J-League sementara sebagian besar lain merumput di lima negara top Benua Biru.

Hanya saja skuat Jepang dinilai akan kekurangan taji setelah tidak dipanggilnya Kyogo Furuhashi meski striker Cletic FC itu berada dalam usia emas, 27 tahun, dan dalam dua musim terakhir menggila di Skotlandia berkat 31 gol dalam 53 penampilan lintas ajang.

Walau demikian kami rasa Jepang masih tetap bisa bersaing di Grup E. Jika ada yang bisa merusak prediksi hegemoni Spanyol dan Jerman maka negara itu adalah Negeri Sakura.

4. Kosta Rika

Setiap Piala Dunia digelar, Kosta Rika selalu jadi kuda hitam dan di Qatar tahun ini sepertinya tradisi tersebut masih akan terus berlanjut.

Di edisi 2014 Los Ticos menunjukkan performa terbaik mereka dengan melaju ke delapan besar namun sepertinya kali ini akan sulit untuk terulang.

Kosta Rika masih kesulitan untuk melakukan regenerasi usai terus diandalkannya para bintang gaek seperti Bryan Ruiz (37), Celso Borges (34), Kendall Waston (34), hingga Johan Venegas (33).

Cukup banyak pemain di bawah usia 25 namun rata-rata jumlah caps mereka masih di bawah lima.

Karena itu kami merasa jika belum saatnya bagi Kosta Rika untuk mengulangi prestasi mereka di turnamen kali ini. Di Piala Dunia 2022, menjadi penggembira sekalipun menjadi juru kunci Grup E sudah cukup untuk mereka.