Piala Dunia 2022: Qatar Penuh Kontroversi, FIFA Akhirnya Buka Suara
Tak hanya isu kemanusiaan yang disoroti FIFA, beberapa kasus turut mewarnai gelaran Piala Dunia yang akan digelar di Qatar.
Baru-baru ini konflik Iran-Ukraina turut menuai kecaman dari berbagai pihak. Iran ditengarai membantu memasok senjata kepada Rusia untuk menginvasi Ukraina.
Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia edisi tahun lalu dilarang keikutsertaannya di Piala Dunia 2022. Tentu saja, hal ini disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina awal tahun ini.
Selain itu, turut menjadi sorotan adalah hukum anti LGBT yang diterapkan di Qatar turut mendapat kecaman. Inggris dan Wales diketahui akan menggunakan ban kapten “One Love”.
-Kedua negara yang dikepalai Raja Charles itu menegaskan akan menentang larangan FIFA, dan akan menggunakan ban kapten “One Love” dalam ajang Piala Dunia 2022.
“Salah satu kekuatan terbesar di dunia adalah keberagaman. Tidak ada budaya bangsa yang lebih baik dari yang lain,” kata Gianni Infantino.
-"Prinsip ini adalah batu fondasi yang paling mendasar dari saling menghormati dan non-diskriminasi. Dan ini juga merupakan salah satu nilai inti dari sepak bola,” tambahnya.
Gianni Infantino dan Samoura menurutkan akan menerima semua penggemar tidak memandang asal, latar belakang, agama, jenis kelamin, orientasi seksual dan kebangsaan.
Petinggi Piala Dunia Qatar, Nasser Al Khater mengatakan akan menerima penggemar LGBT untuk menonton Piala Dunia. Namun, ada beberapa batasan yang harus dihormati.
"Mari kita ambil kesempatan itu dan satukan dunia melalui bahasa sepak bola universal," tulis para petinggi FIFA.
Sumber: Sky News
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom