INDOSPORT.COM - Pemindahan markas Arema FC dari Stadion Kanjuruhan di Kepanjen menuju Stadion Gajayana di Kota Malang, memang belum fix.

Namun, isu yang berhembus dua pekan belakangan itu sudah disikapi dengan antusias oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, selaku pemilik Stadion Gajayana.

Pemkot bersikap terbuka jika memang tim berjulukan Singo Edan itu memindahkan home base utama mereka pada kompetisi Liga 1 musim depan.

Namun demikian, stadion dengan kapasitas 25 ribu penonton itu mesti menjalani tahap verifikasi sebelum benar-benar menggelar laga Arema FC di Liga 1.

Pihak pemkot lantas menyatakan kesiapannya untuk merubah Stadion Gajayana menjadi lebih modern, dalam semua aspek dan fasilitasnya.

Salah satunya adalah dengan membuka opsi menambah kapasitas tribun. Opsi itu bisa ditempuh dengan cara mengurangi area shuttle ban alias lintasan lari di sisi lapangan.

"Di era (sepak bola) sekarang, area shuttle ban (lintasan lari) sudah tidak ada," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji, beberapa waktu lalu.

Area itu lah yang nantinya akan dimaksimalkan jika memang rencana menambah kapasitas tribun penonton dimatangkan.

Sementara jika memakan area luar stadion, tampaknya sudah tidak memungkinkan. Pasalnya, Stadion Gajayana sudah dikelilingi dengan bangunan yang sebagian menjadi fasilitas publik.

"Bisa jadi kalau (kapasitas tribun) itu bisa ditambah. Saya kira, dulu (pernah) mau kita renovasi," sambung wali kota berusia 58 tahun tersebut.