Piala Dunia 2022: Penuh Kontroversi, Qatar Sewa Penonton Bayaran untuk Beri Komentar Positif
Piala Dunia menjadi salah satu turnamen yang dinanti-nantikan pecinta olahraga sepak bola di seluruh dunia. Tahun ini, Qatar terpilih sebagai tuan rumah.
Seperti yang telah diketahui, Qatar merupakan negara dengan mayoritas warganya memeluk agama Islam. Tentu saja ini berimbas kepada berbagai peraturan Piala Dunia.
Sebagai contoh, larangan mengonsumsi alkohol bagi para penggemar dan pemain. Dalam ketentuannya, alkohol akan dijual mulai pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat.
Penggemar masih diperbolehkan minum alkohol di tempat tertentu. Namun, alkohol tentu tidak bisa dijual bebas. Selain itu, orang yang membawa alkohol bisa dikenai denda.
-Tak hanya alkohol, Qatar tergolong ketat dalam mengatur pakaian baik warganya maupun para pelancong. Hal ini disebabkan oleh Qatar merupakan negara Islam konservatif.
Tentu saja hal ini terlihat berbeda dari ajang Piala Dunia sebelumnya. Qatar telah menegaskan para penggemar harus berpakaian sopan, seperti menutup bahu dengan rapat.
-Selain itu, seks bebas turut menjadi peraturan ketat Qatar. Pasangan yang belum menikah dilarang untuk menginap satu hotel. Jika melanggar, hukuman tujuh tahun penjara akan menanti.
Turut menuai banyak atensi adalah larangan logo dan komunitas LGBT selama gelaran Piala Dunia 2022. Hal ini mendapatkan respon tajam dari komunitas LGBT.
Banyak pihak menyerukan pemboikotan kepada Qatar terkait aturan LGBT itu. Kendati demikian, FIFA menyarankan penggemar untuk menghormati peraturan ini.
Selain itu, Qatar turut menuai kontroversi terkait dengan isu kemanusiaan kepada pekerja migran. Banyak organisasi HAM ramai memboikot Qatar sebagi tuan rumah Piala Dunia.
Sumber: ESPN