INDOSPORT.COM – Mengenang kembali gelaran Piala Konfederasi, sebuah turnamen para juara di berbagai benua serta pemanasan jelang Piala Dunia yang kini resmi dihentikan FIFA.
Dalam beberapa pekan lagi, gelaran sepak bola antar negara tertinggi yakni Piala Dunia 2022 akan segera memulai kick off perdana, tepatnya pada 20 November mendatang.
Ini merupakan Piala Dunia edisi kedua yang akan digelar di Asia setelah 20 tahun lalu saat Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah di tahun 2002 silam.
Tak hanya itu, Piala Dunia 2022 Qatar juga mencatatkan sejarah baru yaitu dengan digelarnya pertama kali di musim panas untuk Asia, dan musim dingin di Eropa.
-Pada pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 nanti, Qatar sebagai tuan rumah akan langsung menghadapi partai panas kontra wakil Amerika Latin, Ekuador pada 20 November mendatang.
Gelaran Piala Dunia 2022 kali ini memang bisa dikatakan spesial, selain bertempat dari sisi pemilihan tuan rumah, untuk kali pertama juga kompetisi sepak bola terbesar antar negara di dunia ini tidak diawali dengan gelaran Piala Konfederasi.
-Padahal sejak tahun 1992 silam, Piala Konfederasi selalu jadi menu pembuka sekaligus persiapan para peserta untuk tampil di Piala Dunia.
Tak cuma sebagai ajang pemanas, Piala Konfederasi pun kerap hadirkan sejumlah drama serta kutukan bagi para juara yang membuat gelaran Piala Dunia jadi kian menarik untuk disaksikan.
Meski telah melekat bagi para penggemar, namun sejak 2019 lalu FIFA resmi menghentikan ajang Piala Konfederasi ini dan menggantinya dengan Piala Dunia Antarklub yang ditambah pesertanya.
Walau tak lagi digulirkan, namun Piala Konfederasi tetap jadi salah satu turnamen yang cukup banyak hadirkan kenangan terutama buat para peserta Piala Dunia.
Untuk itu, berikut INDOSPORT coba mengulas kembali sejarah serta beberapa fakta menarik dari gelaran Piala Konfederasi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom