Melihat kemampuan Faiq Bolkiah yang berlatih bersama dua klub Inggris, Arsenal dikabarkan tertarik untuk menawarkan ujicoba dalam tim.

Namun, malah Chelsea yang mendapatkannya, sehingga Faiq Bolkiah kemudian mendapat kontrak selama dua tahun pada 2014, tetapi kontrak itu tak diperpanjang dan sang pemain hengkang ke Stoke City.

Karier Faiq Bolkiah kemudian berlanjut di Liga Inggris ketika meneken kontrak selama tiga tahun bersama Leicester City pada 2020.

Bukan bermain bersama The Foxes di Liga Inggris, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini justru makin dekat dengan kampung halamannya di Brunei Darussalam dengan turun bersama klub Thailand.

Memang, karier ini bukan rencana Faiq Bolkiah di Liga Inggris, tetapi dengan minatnya bersama investor lain kepada Manchester United, jalan ini bisa berubah.

Keluarga Glazer memang membuka diri untuk menjual Manchester United usai terus terkena protes dari fan beberapa tahun belakangan.

Namun, untuk mendapatkan kepemilikan Manchester United, banyak pengusaha harus melewati banderol yang diinginkan oleh keluarga Glazer.

Sebelumnya, pria terkaya di Inggris, Jim Ratcliffe dikabarkan menjadi yang teratas untuk membeli Manchester United dari keluarga Glazer.

Selain itu peminat lainnya dari Manchester United adalah taipan teknologi Amerika Serikat, Elon Musk yang sukses bersama Tesla.

Namun demikian, ketertarikan konsorsium bersama keponakan Sultan Brunei, Faiq Bolqiah inilah yang disebut-sebut bisa melampaui harga yang diinginkan keluarga Glazer.