Pasca Tragedi di Kanjuruhan, Presiden Arema FC Langsung Lakukan Takziah ke Rumah Duka

Kerusuhan yang terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tampaknya telah membuat ribuan pasang mata menyorot insiden tersebut.
Pasalnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut ratusan nyawa manusia harus meregang nyawa.
Dengan total menelan 127 korban jiwa, kerusuhan laga Arema vs Persebaya tersebut tak ayal menjadi kerusuhan terparah nomor 3 di dunia.
Melansir dari cuitan Twitter Indonesia Extra Time, @idextratime, tragedi Arema vs Persebaya menjadi tragedi nomor 3 paling mematikan dalam sejarah sepak bola.
Kejadian terparah terjadi saat di Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru. Dalam pertandingan tersebut, dilaporkan 328 korban harus meregang nyawa.
Kemudian di bawahnya, ada insiden yang terjadi di Accra Sports Stadium Disaster di Ghana. Dalam laga tersebut, 126 orang dikabarkan meninggal dunia.
Ya Allah nomor 3 teratas di dunia 😭 pic.twitter.com/nsmlxg4ArC
— Extra Time Indonesia (@idextratime) October 1, 2022
Dalam dua kejadian yang sudah terjadi tersebut, penyebabnya dilaporkan akibat tembakan gas air mata dan penonton yang berdesak-desakan keluar.
Dengan adanya kondisi ini, PT LIB yang selaku penyelenggara Liga 1 memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh pertandingan.
PT LIB memperjelas seluruh pertandingan selama sepekan ke depan akan ditiadakan buntut dari insiden Arema vs Persebaya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom