Liga 1 Gunakan Kamera Slow Motion, PT LIB Klaim Sudah Mendekati Liga Inggris
Bicara soal angle pengambilan gambar, Akhmad Hadian Lukita menjelaskan bahwa orang Indonesia memiliki selera yang jauh berbeda dengan penikmat Liga Inggris.
"Orang Indonesia lebih senang master kameranya, orang Inggris ada yang lebih senang man to man marking, ini kita lagi coba, kita tampung," ungkap Lukita lagi.
Meski demikian, sampai kini masih banyak pihak yang mengeluh karena tayangan Liga 1 di televisi maupun platform live streaming nyatanya masih tak sesuai dengan harapan.
Akhmad Hadian Lukita menuturkan bahwa kualitas siaran Liga 1 tak hanya bergantung pada jenis kamera yang dipakai, tetapi juga besarnya pencahayaan oleh lampu stadion.
"Tapi jangan lupa juga, stadion kita juga berpengaruh, lampunya juga berpengaruh, jadi kadang kurang bagus, saya juga cek, bagaimana sih, kok warnanya kurang."
Namun, ia berjanji bahwa PT LIB akan terus berbenah untuk memberikan kualitas siaran terbaik bagi pencinta sepak bola nasional.
Demikian pula dengan kamera slow motion yang masih tersedia dua unit, selanjutnya akan ditambah agar setiap pertandingan Liga 1 bisa ditayangkan dengan detail.
"Harga kamera enggak murah juga, kata tim produksi, itu bagian dari investasi, jadi kita pelan-pelanlah, nanti kita tambah lagi."
"Sementara kan satu pekan pertandingan ada sembilan match, tidak mudah mobilisasi alat itu," curhat Akhmad Hadian Lukita lagi.
"Ini pun sebenarnya masih dalam rangka uji coba juga, nanti kedepannya kita sebarkan ke seluruh pertandingan," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom