3 Dosa Besar AC Milan di Bursa Transfer Musim Panas 2022, Lini Serang jadi Amburadul!
Memang betul manajemen AC Milan tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk meresmikan kedatangan Divock Origi.
Penyerang asal Belgia itu datang secara free transfer, setelah kontraknya di Liverpool habis pada musim panas 2022 kemarin.
Kedatangan Origi sejatinya diharapkan Milan untuk menambah kedalaman lini serang tim, utamanya menjadi pelapis bagi Olivier Giroud.
Bahkan kehadirannya turut digadang-gadang bakal membantu Rossoneri meraih prestasi yang lebih baik di Liga Champions.
-Origi memang pernah menjuarai Liga Champions bersama Liverpool, sehingga muncul harapan kalau pengalamannya tersebut dapat menular ke skuat AC Milan.
Namun Origi justru menjadi salah satu dosa besar Milan di periode bursa transfer musim panas 2022 kemarin.
-Melansir Daily Mail, kolomnis Alvise Cagnazzo menjatuhkan penilaian bahwa masa kejayaan Origi sudah habis.
Origi kesulitan beradaptasi dengan taktik pelatih Stefano Pioli, yang memasangnya lebih melebar ke sisi sayap kiri.
Makin parah, Origi sekarang dibekap cedera, hingga membuat lini serang Milan amburadul akibat krisis opsi penyerang.
3. Tolak 'The New' Michael Laudrup Demi Yacine Adli
Kisah dosa besar yang terakhir sebenarnya tidak benar-benar terjadi pada bursa transfer musim panas 2022.
Meski demikian, kesalahan manajemen tetap berdampak kepada salah satu pemain baru AC Milan musim ini.
Kita semua tahu kalau musim 2022/23, Rossoneri akhirnya bisa mengandalkan gelandang anyar yang sudah dibeli setahun sebelumnya, Yacine Adli.
Pemain berambut kribo itu direkrut pada musim panas 2021 dari klub Liga Prancis, Girondis Bordeaux, dengan mahar 8 juta euro.
Setelah resmi menjadi milik Milan, Bordeaux meminjamnya lagi selama semusim, sehingga jasa Adli baru bisa dirasakan sekarang oleh publik San Siro.
Ketika dulu mau membeli Adli, manajemen Milan juga sedang mendekati gelandang Denmark milik RB Salzburg, Maurits Kjaergaard.
Namun Milan akhirnya lebih memilih Adli, dan mengacuhkan kesempatan terbuka lebar untuk memboyong Kjaergaard.
Setahun berlalu, Kjaergaard ternyata bertumbuh menjadi pemain muda yang makin menjanjikan, bahkan kerap dijuluki 'The Next' Michael Laudrup.
Sedangkan Adli, performanya justru tidak bagus-bagus amat, lebih sering menjadi pemain penghangat bangku cadangan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom