Menurutnya, Liga Italia memang punya perlindungan khusus pada pemain yang berduel hingga mengakibatkan wajahnya cedera.

Namun ia tak setuju jika pengadil lapangan memberi kartu kuning atas insiden yang terjadi di kotak penalti Sampdoria tersebut.

"IFAB sangat melindungi kepala dan wajah para pemain. Kami melihatnya hari ini di Inter-Torino: ada banyak perhatian pada episode ini, dan dalam semua kasus lengan melebar dihukum dengan kuning," ujarnya via Milannews.

"Apakah ini ayunan? Ya, tapi tidak ada pukulan. Ada lengan bertumpu di wajah, tetapi peringatannya sangat keras,"

"Wasit tidak dapat mengevaluasi identitas kontak ini, tetapi direvisi jika itu dapat didiskusikan”.

"Saya mengerti sudut pandang mantan pemain. Kami harus memikirkan pelanggaran yang dilakukan dengan tangan: itu akan menjadi keputusan yang sama,"

Terpisah, Pioli sendiri tak ingin memprotes keputusan kartu merah Leao. Saat disinggung insiden tersebut Pioli menyebut jika pihaknya menghormati keputusan wasit.

“Mengapa para pemain, bahkan kami, tidak protes di kompetisi Eropa? Wasit menentukan perilaku para pemain, di Italia kami bersiul dan berbicara terlalu banyak.

"Wasit harus dihormati, di Eropa mereka tidak memberikan penjelasan, mereka tidak berhenti berbicara.

"Menurut pendapat saya ada sedikit terlalu banyak pembicaraan di lapangan, dan kemudian ada rasa gugup sebagai hasilnya.”