Melihat catatan keduanya sebelumnya, terlihat bahwa Luke Shaw dan Igor memiliki perbedaan dari gaya bermain sebagai bek kiri.

Luke Shaw terlihat aktif menyerang ketimbang Igor, dengan catatan Shot-Creating Actions (SCA) mencapai 3,43 kali per 90 menit. Maka tak heran catatan assistnya lebih baik dari Igor.

Bahkan Luke Shaw terlihat aktif menyerang ketimbang Igor dengan rataan operan ke area lawan mencapai 4,74 kali dan dribel sebaykanya 4,98 kali.

Hanya saja, Luke Shaw lemah dalam bertahan ketimbang Igor yang punya catatan tekanan, tekel, intersep, blok dan sapuan yang lebih baik.

Sehingga, semuanya kembali ke kebutuhan Juventus. Akankah Bianconeri membutuhkan bek kiri yang aktif menyerang atau solid dalam bertahan?

Jika menimbang gaya bermain Juventus, maka Igor akan menjadi pilihan tepat, mengingat secara bertahan ia lebih solid. Selain itu, Bianconeri sudah memiliki winger yang aktif dalam menyerang.

Sedangkan secara harga, Luke Shaw dirasa lebih murah, karena kontraknya sendiri akan habis pada tahun depan, ketimbang Igor yang masih terikat kontrak hingga 2024.

Namun untuk investasi, ada baiknya Juventus lebih memilih Igor yang lebih muda tiga tahun ketimbang Luke Shaw.

Apalagi jika melihat riwayat cedera, di mana Luke Shaw kerap dihantam cedera, sedangkan Igor lebih kerap tersedia bagi timnya.