Ayah dari Hugo Samir ini tak meminta para pemain melupakan empat kekalahan beruntun. Justru dari kekalahan itu Persis Solo akan menjadi tim yang terus lebih baik.

Selain kalah dari Persita Tangerang 1-2, Persis Solo sudah kalah dari Dewa United 2-3, Persija Jakarta 1-2 dan Persikabo 1973 0-2. Empat kekalahan menghadirkan tekanan dari suporter agar Jacksen dipecat.

"Apapun yang terjadi kemarin adalah sebuah sejarah, tapi itu sejarah buruk. Kita harus menghadapi dan lebih kuat lagi untuk melawan Bhayangkara FC," papar Jacksen.

Pada masa persiapan, Jacksen tak banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan Bhayangkara FC yang juga dalam situasi sulit.

Menurutnya, dengan jeda waktu yang cukup singkat, Jacksen lebih fokus untuk membenahi kekurangan yang ada di tim, ketimbang membedah nasib tim lawan.

"Jujur saya tidak pernah berpikir kondisi Bhayangkara seperti apa, karena tugas di tim saya ini sudah cukup berat. Jadi, kita fokus ke persiapan sendiri tentang bagaimana bisa menguatkan mental secara individu dan kolektif," papar Jacksen.

Jacksen pun tak menyebut lini per lini dari The Guardian. Menurutnya, para pemain bekerja sesuai instruksi dari pelatih Widodo Cahyono Putro.

"Kalau saya mewaspadai otak dari coach Widodo, itu saja," papar Jacksen yang kemudian tertawa.