Hanya saja karena Shin Sang-gyu adalah pelatih kebugaran, ia juga tahu jika timnas Indonesia U-16 masih butuh gemblengan fisik lagi.

Karena memang masih dalam tahap pertumbuhan, tubuh mereka masih belum optimal meski pada dasarnya latihan akan membawa pada perubahan.

Kesadaran akan ruang permainan juga harus ditambah terutama jika tidak ingin lawan mengeksploitasi jarak di antara pemain yang terlalu lebar.

"Mereka masih sedikit kurang atletis. Ada jarak juga antarlini dari tengah, depan, dan belakang. Namun, saya berpikir pemain menunjukkan usaha yang bagus," sambung Shin Sang-gyu lagi.

Pelatih di setiap level alias kategori umur Timnas Indonesia memang boleh berbeda seperti Bima Sakti di U-16 dan Shin Tae-yong di senior, tetapi filosofi permainan memang harus sama.

Jika tidak maka untuk mempromosikan pemain dari satu jenjang ke jenjang lain akan menjadi lebih sulit.

Dengan menggunakan skema yang sama, regenarasi akan jadi mulus dan akhirnya bisa bermuara pada sukses di Timnas Indonesia senior.

Andai menjadi juara Piala AFF U-16 2022, bukan tidak mungkin salah satu dari pemain didikan Bima Sakti yang bakal dibawa Shin Tae-yong ke U-19, U-23, atau bahkan senior nantinya.