Manchester United dapat dikatakan memang sedang membutuhkan seorang deep-lying playmaker. Kedatangan Eriksen seakan menjadi angin segar untuk mengisi kebutuhan tersebut.

Namun, hal terbalik justru ditunjukkan Erikseen kala ia membela Ajax Amsterdam, Inter Milan, Tottenham Hotspur, hingga Brentford.

Eriksen justru cenderung lebih sering tampil menyerang daripada menjadi deep-lying playmaker sesuai kebutuhan Manchester United.

Salah satu alasan mengapa para penggemar ingin mendorogn gelandang serang itu lebih baik bertahan adalah karena kebutuhan akan permainan Manchester United.

Selain itu, para penggemar The Reds Devils juga tampak frustasi karena transfer Frenkie de Jong yang masih belum menemui titik temu.

Alasan lain yang tak kalah penting adalah keinginan para penggemar yang ingin Manchester United menampilkan sepak bola menyerang.

Kendati demikian, pendekatan filosofi sepak bola menyerang tidak bisa sembarangan sekalipun dinakhodai Erik ten Hag.

Ten Hag sendiri dirasa tidak akan memainkan Bruno Fernandes, Donny van de Beek, dan Christian Eriksen secara bersamaan di lini tengah.

Selain itu, Eriksen yang dianggap serba bisa juga dapat menjadi aset bagi Manchester United. Hal tersebut mengingat peran Eriksen yang dapat berada di posisi kiri maupun kanan.