Laga memasuki menit ke-20, Borneo FC masih mendominasi permainan. Namun pertahanan rapat Arema FC menjadi kesulitan tersendiri bagi tuan rumah.

Alhasil, Borneo FC dipaksa untuk melepaskan sepakan spekulatif dari luar kotak penalti untuk menembus pertahanan Singo Edan.

Sayangnya, hal tersebut juga tak efektif. Praktis tak ada peluang besar yang tercipta hingga laga memasuki menit-menit krusial babak pertama.

Situasi tersebut berlangsung hingga laga babak pertama berakhir. Tak ayal skor kacamata pun bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Borneo FC kembali tampil agresif dan meningkatkan intensitas serangan. Arema FC pun masih belum berani keluar dari sarangnya.

Tak ayal, Pesut Etam masih urung menghasilkan ancaman yang berarti. Tak habis akal, Borneo FC mencoba melancarkan serangan via long ball.

Namun, usaha tersebut juga masih urung menemui hasil. Para palang pintu pertahanan Arema FC tampil apik dalam menghalau serangan tuan rumah.

Laga memasuki 20 menit babak kedua, Borneo FC memasukkan sejumlah pergantian pemain demi menambah daya gedor.

Sejurus dengan itu serangan Pesut Etam pun kian menggigit. Bahkan jelang break interval Sihran nyaris mencatatkan namanya di papan skor andai sundulannya tak melenceng tipis dari sisi kanan gawang Arema FC.

Laga memasuki menit-menit krusial, tempo permainan makin meninggi. Kedua tim pun tersulut emosi hingga wasit harus mengeluarkan sejumlah kartu kuning. Kendati begitu, hingga peluit panjang berbunyi tskor 0-0 tak berubah. Hasil ini membuat Arema FC keluar sebagai kampiun Piala Presiden 2022 dengan agregat kemenangan 1-0.