Liga Champions

Bukan Lagi Cristiano Ronaldo, Carlo Ancelotti Pantas Dijuluki Mr. Champions League?

Minggu, 29 Mei 2022 17:55 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© REUTERS/Kai Pfaffenbach
Carlo Ancelotti sudah sepantasnya disebut Mr. Champions League yang baru usai antar Real Madrid menuju titel Liga Champions ke-14 dan punya enam titel pribadi. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach) Copyright: © REUTERS/Kai Pfaffenbach
Carlo Ancelotti sudah sepantasnya disebut Mr. Champions League yang baru usai antar Real Madrid menuju titel Liga Champions ke-14 dan punya enam titel pribadi. (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

INDOSPORT.COM - Dalam satu dekade terakhir, ajang bergengsi Liga Champions Eropa sering diidentikkan dengan Cristiano Ronaldo berkat lima gelarnya hingga saat ini.

Akan tetapi raja dari Liga Champions mungkin sebenarnya adalah Carlo Ancelotti yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Real Madrid.

Kesuksesannya mengantarkan Los Blancos menjadi kampiun musim 2021-2022 di Liga Champions pada Minggu (29/05/22) dini hari WIB membuat Carlo Ancelotti kini punya koleksi enam trofi.

Dua titel pertama diraih saat ia masih aktif bermain untuk AC Milan pada akhir dekade 1980 silam. Kala itu Liga Champions masih bernama European Cup dan Il Rossoneri bersama sang gelandang kreatif memenangkannya dalam dua musim beruntun di 1988/1989 dan 1989/1990.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sekitar setahun kemudian Ancelotti kemudian memutuskan untuk pensiun dan beraloh profesi menjadi pelatih. Butuh waktu lebih dari satu dekade dan berganti klub tiga kali sebelum akhirnya ia bisa memenangkan Liga Champions sebagai aktor di tepi lapangan.

Titel perdananya sebagai allenatore datang kala masih bekerja untuk AC Milan yakni di musim 2002-2023, dengan mengalahkan mantan klub asuhannya, Juventus di partai puncak.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Selang dua tahun AC Milan dan Ancelotti sebenarnya bisa memenangkan Liga Champions lagi namun mereka justru tumbang di tangan Liverpool dalam 'keajaiban Istanbul' via adu penalti.

Balas dendam kontan kemudian bisa dilakukan kala kedua tim kembali berjodoh di final 2006-2007 silam. AC Milang menang 2-1 atas Liverpool, namun setelah itu sang raksasa Italia belum pernah lagi mengulang prestasi yang sama.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom