Pertama adalah Samir Handanovic. Kiper veteran asal Slovenia yang sekaligus menjabat sebagai kapten tim Inter Milan ini, sukses menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin dan sosok penting dalam tim.

Sepanjang 90 menit laga berjalan, Samir Handanovic bekerja sangat keras untuk menghalau serangan AC Milan yang terus membombardir gawang Inter Milan lewat tembakan long shot.

Tercatat, Samir Handanovic mampu menghadang 6 tembakan mengarang ke gawang dari total 19 sepakan pemain AC Milan.

Andai Samir Handanovic tidak tampil cekatan, mungkin saja Inter Milan kebobolan lebih dari satu gol dan membuat mereka gagal melangkah ke final Coppa Italia.

Salah satu penyelamatan penting Samir Handanovic terjadi di babak pertama, tepatnya saat AC Milan melakukan serangan melalui skema counter attack yang dipimpin Rafael Leao.

Beruntung, kiper berusia 37 tahun itu bisa menahan tembakan Leao yang hanya berhadapan satu lawan satu.

Milan Skriniar
Berikutnya adalah Milan Skriniar. Bek Slovakia ini juga turut berjasa besar dalam keberhasilan Inter Milan catatkan kemenangan dengan status clean sheets.

Jika bukan ketangkasan serta ketangguhan fisiknya dalam melakukan intersep dan blocking, mungkin para pemain AC Milan bisa leluasa bergerak ke kotak penalti Inter Milan.

Selama berada di lapangan, Milan Skriniar mampu melakukan tiga kali intersep alias yang terbanyak dari seluruh pemain Inter Milan.

Artinya, Milan Skriniar merupakan tembok kokoh yang kerap membuat pemain AC Milan frustasi saat melakukan serangan.

Bahkan laman fanspage Inter Milan, Sempreinter, menyebut Milan Skriniar sebagai kapten sesungguhnya di pertandingan semalam berkat ketenangan dan kepiawaiannya menjaga lini pertahanan.