INDOSPORT.COM - Usai menjadi pahlawan tim nasional Inggris dalam uji coba kontra Swiss pada Minggu (27/03/22) dini hari lalu, Luke Shaw menganggap jika dirinya selalu merasa diapresiasi oleh The Three Lions.
Bek kiri berusia 26 tahun tersebut seakan menyindir publik klubnya, Manchester United, yang ia rasa kurang suportif dalam mensikapi performa menurunnya musim ini.
Shaw pada 2021/2022 jadi salah satu pemain United yang akrab dengan kritik karena dinilai bermain di bawah standar.
Akibatnya saat Ole Gunnar Solskjaer dipecat dan digantikan oleh Ralf Rangnick, sang fullback kidal kemudian mulai sering didudukkan di bangku cadangan.
-Alex Telles kemudian lebih sering dijadikan pilihan utama di sisi kiri pertahanan United. Penampilannya memang masih jauh dari kata spektakuler namun Shaw tetap saja merasa tersaingi.
Beruntung bagi Shaw, Inggris dan Gareth Southgate sebagai manajer masih percaya padanya. Sesuatu yang membuat jebolan akademi Southampton tersebut senang.
-Shaw kemudian membalas kepercayaan Inggris dengan mencetak satu gol apik di Wembley ke gawang Swiss yang tercipta berkat sepakan terukur dari tepi kotak penalti.
Inggris yang sempat tertinggal lebih dulu pada akhirnya bisa menang atas Swiss 2-1 dengan Shaw didapuk sebagai salah satu penampil terbaik.
"Suasana yang dibangun oleh Gareth selalu menyenangkan. Ketika bermain untuk Inggris, rasa senang dan senyuman selalu ada di wajahku," beber Shaw pada Sky Sports.
"Semua pemain pasti tampil lebih hebat jika sedang bahagia. Penting untung selalu merasa dihargai, bukan berarti aku tidak merasa demikian di United, namun bahagia juga bagian dari sepak bola," tambahnya lagi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom