INDOSPORT.COM – Kembali gagal menang di laga teranyar, berikut tiga masalah serius yang dihadapi juara Liga Italia Inter Milan dan berpotensi pupuskan mimpi mereka pertahankan gelar.
Dalam pertandingan teranyarnya, Inter Milan yang baru telan kekalahan dari Liverpool di Liga Champions, kembali menelan pil pahit saat hadapi tim papan tengah Serie A, Sassuolo.
Bertanding di Giuseppe Meazza, tuan rumah Inter Milan tak punya ambisi apa-apa selain menang saat hadapi Sassuolo pada lanjutan pekan ke-26 Liga Italia 21/22, Senin (21/02/22).
Pasalnya, dengan kemenangan di laga ini bakal langsung menggusur posisi rival sekota mereka, I Rossoneri, dari puncak klasemen sementara.
-Turun dengan sebagian pemain cadangan, namun tuan rumah mampu langsung tampil menekan dan mendominasi permainan.
Sayangnya, Inter Milan malah kecolongan saat laga belum genap 10 menit. Sassuolo mencuri gol via Giacomo Raspadori. Tertinggal 1-0, Inter Milan merespons cepat dan mencari gol penyeimbang.
-Alih-alih menyamakan skor, Samir Handanovic malah memungut bola untuk kedua kalinya di menit ke-26 lewat tembakan Gianluca Scamacca yang lepas dari kawalan bek Inter Milan.
Skor berubah jadi 2-0 dan bertahan hingga pertandingan usai. Inter Milan pun gagal amankan poin penuh di kandang, sekaligus tertahan di peringkat kedua klasemen.
Jika melihat performa Inter Milan sepanjang musim ini, sejatinya ada beberapa kekurangan bahkan jadi masalah serius buat Nerazzurri hingga membuat mereka kerap kali sulit menang.
Walau di Serie A sempat jadi pemuncak klasemen, namun masalah tersebut sangat jelas terlihat di kompetisi Liga Champions serta pada paruh kedua Liga Italia musim ini.
Lantas apa sajakah kekurangan Inter Milan yang jadi penghambat mereka musim ini? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Lini Depan Mandul
Masalah pertama adalah krisis lini depan yang masih terasa pasca ditinggal Romelu Lukaku.
Kedatangan Edin Dzeko sejatinya cukup membantu Inter Milan, namun dengan usia sang pemain yang telah menyentuh 35 tahun tampaknya akan sangat riskan jika tetap memaksanya bermain penuh di tiga kompetisi berbeda.
Yang jadi masalah bukan di sisi Edin Dzeko, melainkan para penyerang lain yang sudah jadi tumpuan Inter Milan dari musim lalu yakni Lautaro Martinez serta Alexis Sanchez.
Lautaro Martinez layak jadi pusat perhatian. Dianggap jadi bayang-bayang Romelu Lukaku, pemain Argentina ini faktanya gagal bersinar saat dipercaya sebagai ujung tombak utama.
Di musim ini, Lautaro Martinez baru mencetak 12 gol di semua kompetisi. Berbeda dengan Edin Dzeko yang telah catatkan 14 gol di semua ajang termasuk Liga Champions.
Bahkan di Liga Italia, Lautaro Martinez sudah mandul dalam 7 pertandingan terakhir. Apesnya lagi buat Inter Milan, dua striker yang mereka datangkan yakni Felipe Caicedo dan Joaquín Correa belum bisa tampil maksimal serta sering dibekap cidera.