INDOSPORT.COM - Jelang duel antara Barcelona vs Napoli di play-off fase gugur Liga Europa 2021-2022, nama mendiang Diego Maradona kembali ramai diperbincangkan. Legenda sepak bola asal Argentina tersebut pernah memperkuat kedua tim.
Maradona pertama kali menjejakkan kaki di Eropa bersama Barcelona periode 1982-1984. Dia sempat memenangi tiga gelar termasuk satu Liga Spanyol, namun karena ia sulit menjaga kedisiplinan baik di dalam maupun luar lapangan Los Cules pun melepasnya.
Setelah itu Maradona kemudian hijrah ke Napoli yang saat itu bukan tim yang punya nama di Italia namun di sana ia justru bak menjelma menjadi dewa seutuhnya. Bisa dibilang karier terbaik sang D10S dihabiskan di San Paolo.
Begitu Maradona datang, Napoli dengan cepat bisa menganggu hegemoni raksasa-raksasa negeri pasta. Puncaknya adalah sukses I Partenopei menjuarai dua Liga Italia di 1986-1987 dan 1989-1990.
-Selain itu, Diego Maradona juga mempersembahkan tiga trofi lain dalam bentuk Coppa Italia, Piala Super Italia, dan Piala UEFA.
Maradona memang hanya tujuh tahun berdiam di Naples, namun memorinya abadi di benak dan hari seluruh suporter Napoli.
-Bahkan ketika sang legenda menghembuskan nafas terakhir, tifosi Si Biru adalah yang paling bersedih dan bahkan mengganti nama San Paolo menjadi Diego Armando Maradona sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Sehingga, saat Barcelona dan Napoli bertemu, Maradona diyakini akan lebih condong mendukung sang wakil Italia. Setidaknya itu yang diyakini oleh Luciano Spalletti selaku manajer Napoli.
"Barcelona vs Napoli adalah laga dua tim kuat. Pertandingan akan ditentukan oleh kolektivitas para pemain dan bukan individu. Hanya satu orang yang bisa membuat perbedaan sendirian namun ia hanya akan menyaksikan dari surga," ujar Luciano Spalletti.
"Aku bicara soal Maradona. Kurasa ia akan mencoba bersikap adil dengan menunjukkan support untuk kedua belah pihak namun pada akhirnya pasti akan mendukung Napoli," tambahnya lagi.