Adam Webster, Bek Brighton yang Jadi Buruan Anyar Chelsea untuk Musim Panas
Alasan utama mengapa Chelsea mendatangkan Adam Webster tentu sebagai alternatif utama ketika salah satu tiga beknya pergi.
Kemungkinan perginya salah satu dari tiga bek Chelsea ini terbuka lebar, di mana nama Andreas Christensen menjadi nama paling yang santer dikabarkan hengkang.
Christensen sendiri belum menunjukkan tanda-tanda perpanjangan kontrak layaknya Rudiger dan Azpilicueta seperti laporan yang beredar.
Apalagi, pemain asal Denmark itu tengah diincar Bayern Munchen dan Barcelona. Diyakini, Christensen pun tak menolak kemungkinan pindah ke dua tim tersebut.
-Alhasil, Chelsea pun melirik Adam Webster. Apalagi statusnya sama dengan Christensen, yakni bek tengah dan seorang Homegrown Player.
Namun, antara Christensen dan Adam Webster, siapakah yang lebih andal saat bermain? Untuk itu, SOICAUMIENBAC.cc perlu membedah kualitas di antara keduanya.
-Untuk mengetahui catatan keduanya, SOICAUMIENBAC.cc melihat statistik Adam Wesbter dan Christensen dalam 365 hari terakhir seperti yang dilansir dari FBRef.
- Adam Webster
Non-Penalty Goals: 0,16 gol per 90 menit
Rataan Operan: 72,13 per 90 menit
Operan Sukses: 84,5 persen per 90 menit
Operan ke Area Lawan: 4,32 kali per 90 menit
Dribel ke Area Lawan: 5,11 kali per 90 menit
Tekanan ke Lawan: 8.07 kali per 90 menit
Tekel: 1,37 kali per 90 menit
Intersep: 1,95 kali per 90 menit
Blok: 2,16 kali per 90 menit
Sapuan: 4,9 kali per 90 menit
Menang Duel Udara: 3,22 kali per 90 menit.
- Andreas Christensen
Non-Penalty Goals: 0,02 gol per 90 menit
Rataan Operan: 72,43 per 90 menit
Operan Sukses: 92,2 persen per 90 menit
Operan ke Area Lawan: 3,51 kali per 90 menit
Dribel ke Area Lawan: 4,79 kali per 90 menit
Tekanan: 8,23 kali per 90 menit
Tekel: 1,05 kali per 90 menit
Intersep: 2,70 kali per 90 menit
Blok: 1,62 kali per 90 menit
Sapuan: 4,79 kali per 90 menit
Menang Duel Udara: 3 kali per 90 menit
Terlihat dari catatan masing-masing, Adam Webster unggul dalam kemampuan mencetak gol dibanding Christensen. Hal ini ditunjang dengan postur tubuhnya.
Adam Webster memiliki tinggi 1.92 meter, sedangkan Christensen berpostur 1,88 meter. Tak pelak perbedaan postur ini juga membuat Adam Webster menang dalam duel udara ketimbang Christensen.
Meski punya postur tinggi menjulang, Adam Webster nyatanya tak kaku saat bergerak atau membawa bola. Hal ini terlihat dari dribel ke area lawan yang mencapai 5,11 kali per 90 menit. Sedangkan Christensen hanya mampu menggiring bola ke area lawan sebanyak 4,79 kali per 90 menit.
Meski kalah dalam duel udara, urusan mencetak gol, dan berpartisipasi dalam membongkar pertahanan lawan, Christensen unggul dari Adam Webster dalam perihal mengoper bola.
Dengan rataan operan yang hampir sama, Christensen unggul dalam akurasi yakni sebesar 92,2 persen ketimbang Adam Webster dengan 84,5 persen saja.
Sedangkan dalam membaca pergerakan bola, Christensen unggul saat melakukan intesep dengan rata-rata 2,7 kali dibandingkan Adam Webster dengan 1,95 kali.
Dari catatan-catatan itu, terlihat bahwa Adam Webster dan Christensen punya tipikal berbeda. Hanya saja, Webster hampir menyamai catatan Christensen dalam poin-poin penting, salah satunya saat menjadi distributor bola.
Lantas, apakah Adam Webster cocok dan dirasa cukup untuk menggantikan Christensen? Jika melihat dari statistik, maka jawab itu cocok.
Hanya saja, keputusan ada di tangan Chelsea dan Thomas Tuchel. Apalagi jika melihat dari sisi finansial, termasuk membandingkan lebih mahal mana ongkos mendatangkan Adam Webster atau memperpanjang kontrak Andreas Christensen.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom