Timnas Putra dan Putri Australia, 'Si Raja Tega' di Ajang Internasional
Timnas Australia baik kategori putra dan putri memang menjadi tim yang paling gemar membobol gawang lawan dengan skor dua digit d ajang resmi internasional.
Baik The Socceroos (julukan tim pria Australia) dan The Matildas sama-sama tak memberikan lawannya nafas, baik untuk menciptakan gol ataupun sekadar bertahan.
Jauh sebelum The Matildas atau tim wanita membantai Timnas Putri Indonesia dengan skor dua digit atau 18-0, The Socceroos atau tim pria mencatatkan torehan manis ini terlebih dahulu.
Hal ini terjadi pada April 2001 silam, saat The Socceroos bertanding melawan Samoa Amerika di Kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Oceania.
-Di laga yang berlangsung di Coffs Harbour itu, Australia membabat habis Samoa Amerika dengan skor sangat telak, yakni 31-0.
Skor 31-0 yang dibuat Australia itu menjadi rekor dunia sebagai kemenangan terbesar sepanjang sejarah dalam laga internasional.
-Dari kemenangan 31-0 itu, muncul rekor lainnya yakni penyerang Australia, Archie Thompson menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol dalam satu pertandingan di laga internasional, dengan 13 gol.
Catatan itu juga diikuti oleh kompatriotnya, David Zdrilic yang mencetak delapan gol dan menjadi pemegang rekor kedua di belakang Archie Thompson.
Uniknya, kemenangan besar 31-0 ini didapatkan Australia dengan pemain kelas dua, atau bukanlah pemain pilihan utama. Di sisi lain, Samoa Amerika juga memainkan pemain muda, termasuk pemain yang baru berusia 15 tahun.
Selain itu, kemenangan 31-0 atas Samoa juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Australia sendiri. Sebagai catatan, dua hari sebelumnya The Socceroos menang 22-0 atas Tonga di ajang yang sama.
Karena pembantaian besar-besaran ini, FIFA pun tergerak untuk mengubah format Kualifikasi Piala Dunia, di mana tim-tim kecil seperti Samoa Amerika harus melewati babak Pre Eliminary atau kualifikasi pertama.
Lantas apa kata Archie Thompson soal dirinya memecahkan rekor dunia dan kemenangan besar 31-0 Australia atas Samoa Amerika? Pria yang kini berusia 43 tahun itu mengaku tak sepenuhnya senang dengan pencapaiannya.
“Memecahkan rekor dunia adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Hal seperti itu jarang datang kepada saya setiap harinya,” ujar Archie Thompson dikutip dari CBC Sports Kanada.
“Tapi Anda harus melihat tim yang kami (Australia) hadapi dan mulailah berpikir: ‘Kami seharusnya tak memainkan pertandingan semacam ini’”,” pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom