In-depth

Komoro, Debutan ‘Asing’ yang Sukses Lolos dari Grup Neraka Piala Afrika

Jumat, 21 Januari 2022 11:05 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Duel di pertandingan Komoro vs Gabon di Piala Afrika 2021, Selasa (11/01/22). (Mohamed Abd El Ghany/REUTERS) Copyright: © REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Duel di pertandingan Komoro vs Gabon di Piala Afrika 2021, Selasa (11/01/22). (Mohamed Abd El Ghany/REUTERS)
Tembus 16 Besar dengan Singkirkan Juara 4 Kali

Berstatus sebagai negara dengan populasi keenam terkecil di Afrika, Komoro mengawali perjalanan tampil di Piala Afrika tahun ini dengan berlaga di babak kualifikasi.

Tergabung satu grup dengan Mesir, Kenya, dan Togo di kualifikasi, Komoro membuat kejutan dengan finis sebagai runner up lewat catatan 2 menang, 3 seri, dan 1 kalah sehingga lolos mendampingi Mesir dan tampil pertama kalinya di Piala Afrika.

Status negara kecil dan debutan membuat Komoro diyakini takkan lolos dari fase grup Piala Afrika. Apalagi, mereka tergabung di grup neraka bersama Gabon serta juara 4 kali dan 1 kali, Ghana dan Maroko.

Komoro membuka perjalanan mereka dengan kalah 0-1 dari Gabon di matchday pertama. Langkah mereka pun makin terjal setelah kalah 0-2 dari Maroko di matchday kedua.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Situasi ini membuat mereka menghadapi misi mustahil di matchday terakhir dengan harus mengalahkan Ghana, demi membuka peluang lolos sebagai salah satu peringkat 3 terbaik.

Tim asuhan Amir Abdou itu membuat kejutan dengan unggul 2-0 lewat gol Ben Nabouhane dan Ahmed Mogni. Namun, Ghana menyamakan skor lewat Richmond Boakye dan Alexander Djiku.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Skor 2-2 ini membuat Komoro menempati posisi juru kunci. Namun, di menit ke-85 mereka berhasil unggul 3-2 berkat gol kedua Ahmed Mogni.

Skor itu kemudian bertahan hingga laga berakhir, sehingga Komoro finis di posisi 3 grup, dan membuat Ghana finis sebagai juru kunci. Komoro akhirnya lolos ke 16 besar karena punya poin lebih bagus dari 2 tim peringkat 3 lainnya yakni Sierra Leone dan Sudan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Hasil ini tentu terbilang mengejutkan. Pasalnya, selain berstatus negara kecil dan debutan. Komoro juga tak memiliki pemain dengan nama besar.

Namun, Komoro punya trik khusus di Piala Afrika 2021 ini yakni mengisi skuatnya dengan pemain ‘asing’. Dari 26 pemain di skuat, hanya 1 yang kelahiran Komoro yakni Abdallah Ali Mohamed. Sementara itu, sisanya adalah pemain keturunan dengan 22 di antaranya lahir di Prancis.

Istimewanya lagi, dari 26 pemain di skuat, 25 di antaranya berkarier di luar negeri dengan rincian 24 nama bermain untuk klub Eropa dan 1 nama bermain di Afrika tepatnya di Mauritania.

Sementara itu, 1 pemain lagi yakni Ali Aharmada kini berstatus tanpa klub usai kontraknya bersama Brann (Norwegia) berakhir bulan ini.

Menarik ditunggu apakah Komoro bisa melanjutkan kejutannya di Piala Afrika 2021 dengan menyingkirkan Kamerun yang berstatus juara 5 kali pada 16 besar pekan depan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom