Berikutnya ada Chitchanok Xaysensourinthone, pemain sayap berdarah Swiss ini juga pernah jadi anak asuh Sergio Alexandre di klub Suphanburi FC.

Sepanjang kariernya, winger berusia 27 tahun ini kerap berganti-ganti klub. Selain Suphanburi FC, sejumlah tim besar Thailand seperti BEC Tero Sasana, Buriram United hingga Muangthong United pernah diperkuat.

Sementara untuk level timnas, Chitchanok Xaysensourinthone hanya sekali berseragam Thailand U-23 yakni saat menjalani laga uji coba pada tahun 2015 silam.

Memiliki market value yang lebih murah ketimbang Tanasith Siripala yakni 100 ribu euro, Persiraja bisa coba mendatangkan Chitchanok Xaysensourinthone sebagai alternative lini serang mereka pada paruh kedua Liga 1 nanti.

Charyl Chappuis
Terakhir adalah Charyl Chappuis, pemain keturunan Kolten, Swiss yang namanya sempat booming pada tahun 2016 kala Thailand bertemu dengan Timnas Indonesia.

Sama seperti dua pemain sebelumnya, Charyl Chappuis merupakan eks anak asuh Sergio Alexandre kala keduanya memperkuat klub Suphanburi FC.

Berposisi sebagai gelandang tengah, Charyl Chappuis mampu jadi motor serangan sejumlah tim Thailand yang ia perkuat dan membantu mereka merengkuh gelar juara.

Buriram United jadi tim yang paling sering juara bersama Charyl Chappuis. Sebut saja gelar Thai Premier League, Thai FA Cup, Thai League Cup serta Kor Royal Cup pernah ia persembahkan buat The Thunder Castles.

Sementara bersama Timnas Thailand, pemain berusia 29 tahun ini berhasil membantu Gajah Perang dua kali menjuarai Piala AFF yakni pada tahun 2014 serta 2016.