INDOSPORT.COM - Chanathip Songkrasin boleh mencetak dua gol dan Supachok Sarachat bisa saja menjadi man of the match pada leg pertama final Piala AFF 2020, namun peran Philip Roller untuk Thailand tidaklah kecil. Tanpanya, mungkin timnas Indonesia tidak harus terbantai 0-4.
Roller sejatinya bukanlah pemain inti untuk Thailand pada Piala AFF edisi tahun ini. Posisi naturalnya sebagai bek kanan mengharuskan pemain berdarah Jerman itu rela jadi 'ban serep' untuk Narubadin Weerawatnodom dan juga Tristan Do.
Selama fase grup, pria berusia 27 tahun itu hanya sekali bermain sebagai pengganti saat Thailand menghadapi Singapura di partai yang sudah tidak terlalu menentukan. Kala negaranya jumpa Vietnam di semi-final, Roller malah duduk di bench selama 180 menit penuh.
Jadi saat ia justru menjadi starter melawan timnas Indonesia pada Rabu (29/12/21) lalu cukup banyak yang bingung. Padahal Narubadin juga tidak cedera maupun dijatuhi suspensi kartu. Namun, Alexandre Polking selaku pelatih Thailand rupanya menyimpan taktik jitu di balik keputusan itu.
-Roller tampil beringas dan rajin melakukan overlap dengan dribel mautnya ke lini depan untuk membantu penyerangan. Hasilnya belum genap dua menit laga berjalan, satu assist sudah ia bagikan untuk Chanatip.
Teror Roller untuk Edo Febriansyah yang jadi bek kiri timnas Indonesia kala itu berlanjut di babak kedua. Di menit ke-67 assist kedua sanggup ia kantongi usai menjadi kreator untuk gol Supachok.
-Menurut data dari Lapangbola, Roller berperan besar dalam kedigdayaan Thailand menjaga 70 persen aliran bola. Fullback Port FC tersebut rupanya menjadi pemain The War Elepahants dengan jumlah operan akurat kedua (49) sepanjang leg pertama dan hanya kalah dari Weerathep Pomphan (59).