INDOSPORT.COM - Striker lokal Indonesia masih susah bersaing. Tak hanya di Liga 1, namun juga berdampak ke Tim Nasional. Begini analisis pesepak bola Emir Eranoto.
Baru-baru ini, timnas Indonesia takluk dari Afghanistan di laga uji coba internasional, Selasa (16/11/21) kemarin. Meski mencatat banyak peluang, tak satu pun berbuah gol.
Namun, kesalahan antisipasi bek di babak kedua, justru membuat lawan bisa menjebol gawang Muhammad Riyandi. Pasukan Shin Tae-yong pun takluk dengan skor 0-1
Tak hanya itu, striker Indonesia juga kalah bersaing di Liga 1 2021-2022. Posisi top skor saat ini dipegang oleh striker asing milik Persik Kediri, Youssef Ezzejjari (Spanyol).
Memang ada WNI yang menghuni daftar top skor Liga 1 2021-2022, yakni Ilija Spasojevic dari skuat Bali United. Namun lagi-lagi, Spaso adalah pemain naturalisasi asal Montenegro.
Pemain lokal yang bisa mendekati pencapaian Youssef Ezzejjari dan Spaso adalah Irfan Jaya. Pemain PSS Sleman itu sudah mencetak enam gol dari 12 laga yang sudah lewat.
Menurut Emir Eranoto, pemain Indonesia yang pernah merumput di Liga Italia, ada faktor teknis yang membuat striker lokal sulit meraih gelar top skor di Liga 1.
"Menurut saya, kenapa Indonesia susah mendapat striker lokal yang benar-benar tajam, karena kita punya kesempatan untuk merekrut tiga pemain asing," ungkap Emir.
"Setiap tim umumnya mengambil satu bek, satu gelandang dan satu striker. Sedangkan gelandang masih ada partnernya, ada duet bek kanan, kiri, gelandang serang," jelasnya.
"Kalau striker kan kadang cuma sendiri, itu yang membuat pemain-pemain Indonesia semakin tergusur," lanjut Emir Eranoto, saat jadi bintang tamu di Podcast Somestory.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom