In-depth

Edgar Davids, Spesialis Klub Elite yang Terperosok ke Liga Level Bawah

Selasa, 19 Oktober 2021 21:34 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Matthew Ashton/EMPICS via Getty Images
Edgar Davids saat berseragam AC Milan. Copyright: © Matthew Ashton/EMPICS via Getty Images
Edgar Davids saat berseragam AC Milan.

INDOSPORT.COM - Mengingat sosok Edgar Davids, mantan pemain sepak bola yang telah mencicipi permainan di banyak klub besar dunia.

Buktinya, dari CV-nya saja, sosok yang kini telah berusia 48 tahun tersebut pernah membela sederet klub elite yakni Ajax, AC Milan, Juventus, Barcelona, Inter Milan, dan Tottenham Hotspur sejak 1991 hingga 2007.

Setelah terakhir kali berseragam Spurs, ia pun kembali ke pelukan Ajax dan bertahan selama kurang lebih satu tahun ke sana sebelum hengkang ke Crystal Palace.

Selama aktif berkarier, Edgar Davids termasuk salah satu gelandang terbaik di generasinya. Namanya mulai mencuat setelah menjuarai Liga Champions 1995 bersama Ajax, klub yang dibelanya sejak remaja.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Setelah itu, ia terus tampil impresif hingga membuat AC Milan kepincut dan mendatangkannya pada 1996. Selain salah satu pemain berbakat pada zamannya, Edgar Davids juga terkenal dengan penampilannya yang tak lazim.

Kebanyakan foto Davids yang terlihat di mesin pencari menujukkan penampakan dirinya memakai kacamata.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sebelum penampakan ‘Zorro’ yang ditampilkan Diego Costa atau Cesar Azpilicueta, Davids sudah terlebih dahulu tampil berbeda di lapangan. Meski begitu, kacamata yang ia pakai tidak dimaksudkan sebagai aksesoris.

Semua berawal pada 1995 ketika ia mengalami cedera kepala yang serius. Kondisi ini pun membuat kesehatan matanya memburuk empat tahun kemudian dan diharuskan menjalani operasi karena didiagnosis glaucoma.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Juventus yang saat itu menaungi Davids pun sempat ketar-ketir meski perawatan sang pemain setelah operasi berjalan baik. Akhirnya, pria kelahiran Suriname tersebut diwajibkan memakai kacamata sebagai alat pelindung di lapangan.

Kondisi mata Davids memang sempat menghambat kariernya sebagai pesepak bola, namun ia tidak mudah tenggelam begitu saja. Ia memenangkan sejumlah gelar bersama Juventus dan Inter sebelum pindah ke Tottenham Hotspur.

Akan tetapi, karier sang pemain ternyata meredup seiring berjalannya waktu. Sampai akhirnya, ia sampai ke klub yang bermain di level bawah Liga Inggris, Barnet. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom