Keputusan Inter Milan untuk mengganti Ashley Young dengan Jordi Alba sangat bisa dimengerti. Sama-sama pemain senior, kualitas Jordi Alba masih di atas Young.

Jordi Alba merupakan bagian dari angkatan emas Barcelona sedari era Ernesto Valverde. Total, pemain 32 tahun itu telah bermain sebanyak 385 kali untuk Barca dengan mencetak 22 gol dan 81 assist. Alba pun telah meraih banyak trofi.

Capaian ini jauh dari Ashley Young yang tampil inkonsisten dan kurang kontributif. Di bawah Simone Inzaghi, Inter Milan hampir pasti akan memakai formasi 3-5-2.

Jordi Alba pun akan dimainkan sedikit lebih ke depan sebagai gelandang kiri. Meski berposisi asli fullback, posisi gelandang kiri sudah biasa ia lakoni selama di Barcelona.

Kecepatan dan kemampuan memberikan assist dari Jordi Alba diprediksi akan sangat membantu Inter Milan musim depan. Di sisi kiri, Alba akan banyak bekerja sama dengan Gagliardini di tengah dan Romelu Lukaku di lini depan.

Sayangnya, peningkatan pesat di lini kiri malah tidak diimbangi dengan kondisi pos kanan. Inter saat ini sudah kehilangan Achraf Hakimi yang hengkang ke PSG dan belum mendapatkan pengganti sepadan.  

Selesai Alba, kita bergeser ke Giacomo Raspadori. Sebetulnya tidak ada yang terlalu istimewa dari Raspadori. Musim lalu ia hanya mencetak 5 gol dari 27 penampilan di Serie A.

Namun karena usianya masih 21 tahun, Raspadori dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang. Kabar transfer menyebutkan jika Inter Milan akan mendatangkan Raspadori sebagai pengganti Lautaro Martinez.

Hal yang cukup disayangkan tentunya. Namun, pelatih Simone Inzaghi diyakini tidak akan semudah itu melepas Martinez. Giacomo Raspadori kemungkinan besar akan dijadikan pelapis duet Lukaku - Martinez yang musim lalu berjaya.

Dengan memakai formasi 3-5-2, Inzaghi memang membutuhkan setidaknya tiga striker murni di depan. Giacomo Raspadori adalah sosok yang tepat untuk menambah kedalaman skuad Inter Milan.