5 Bintang Eropa yang Secara Menyakitkan Tercoret dari Euro 2020
Sulit membayangkan Timnas Spanyol tanpa Gerard Pique. Namun, itulah yang terjadi di Euro 2020.
Secara menyakitkan Gerard Pique harus tercoret dari skuad Euro Timnas Spanyol. Gerard Pique mengalami cedera lutut pada bagian ligamen dalam pertandingan Copa del Rey bulan Maret lalu.
Rupanya cedera itu cukup parah dan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Akibatnya tim pelatih terpaksa tak menyertakan namanya dalam daftar skuad yang dibawa ke Euro 2020.
Meski sudah berusia 34 tahun, peran Gerard Pique begitu dibutuhkan oleh Timnas Spanyol. Bisa dibilang, Pique tak tergantikan di tim matador.
Namun apa boleh buat, cedera memang menjadi momok paling menakutkan untuk pemain. Euro 2016 pun terancam akan menjadi turnamen Eropa terakhirnya bersama Spanyol.
-4. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic sempat membuat sensasi dengan comeback-nya di Timnas Swedia. Bahkan, pada dua pertandingan comeback-nya, Ibrahimovic masing-masing mampu mencatatkan assist.
-Penampilannya yang tetap gemilang bersama AC Milan di usia menjelang 40 membuat pelatih Swedia, Janne Andersson, memutuskan untuk memanggil kembali sang legenda.
Ibra pun menyambut hal ini dengan positif. Kedatangan Ibra dianggap bisa memberikan banyak manfaat bagi Timnas Swedia.
Sayang, sebelum gelaran Euro, Zlatan Ibrahimovic terpaksa harus dicoret karena menderita cedera. Usianya yang sudah tak muda membuat Ibra gampang cedera seperti di AC Milan musim ini.
5. Alexandre Lacazette
Alexandre Lacazette harus gigit jari setelah namanya tak masuk ke dalam skuad Prancis yang berlaga di Euro 2020. Pelatih Les Blues, Didier Deschamps, rupanya tak cukup percaya dengan kemampuan sang pemain.
Kembalinya Karim Benzema menjadi mimpi buruk bagi Lacazette. Kedatangan kembali bintang terbuang Prancis itu membuat posisinya di lini depan Les Blues tergusur.
Deschamps memilih tak membawa pemain Arsenal itu dan mempercayakan lini depan kepada duo striker Karim Benzema dan Olivier Giroud. Padahal, jika dilihat dari statistik, perolehan gol Lacazette masih lebih banyak ketimbang Giroud.
Di Liga Inggris, Lacazette mampu mengemas 14 gol. Sementara Giroud cuma empat. Faktor pengalaman disinyalir menjadi alasan utama pemilihan Olivier Giroud.
Seperti diketahui, Giroud yang tak mencetak satu gol pun di Piala Dunia 2018 juga ikut ke dalam skuad yang memenangkan trofi juara. Gol-gol Giroud dinilai bisa hadir di saat situasi terjepit.
Beruntung bagi Giroud, pada laga uji coba terakhir Prancis menghadapi Bulgaria, ia sanggup mencetak dua gol untuk Timnas Prancis. Alexandre Lacazette kini tinggal berharap pada kesempatan di turnamen Piala Dunia 2022 dan Euro 2024.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom