In-depth

Starting XI Terbaik Liga Champions Musim Ini: Didominasi Chelsea

Minggu, 30 Mei 2021 12:07 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:
Joshua Kimmich, N’Golo Kante, Kevin De Bruyne

Berangkat ke lini tengah, kami pilihkan 3 gelandang tengah dengan satunya harus gelandang bertahan bernama N’Golo Kante. Bisa dikatakan, Kante layak menjadi pemain terbaik Liga Champions musim ini.

Sejak semifinal saja, Kante selalu jadi man of the match pertandingan Chelsea berkat kepiawaiannya dalam merebut bola dari lawan dan mengalirkan bola sebagai box to box. Di final, Kante terbilang berhasil mematikan Kevin De Bruyne dan pemain kreatif Manchester City lainnya.

Menemani Kante, ada Kimmich yang sebenarnya tampil luar biasa sebagai jenderal lini tengah Bayern Munchen sebelum kemudian dimatikan Neymar. Dan sisi lainnya, layak diberikan kepada De Bruyne yang menjadi pemain paling kreatif Manchester City.

Neymar

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

De Bruyne pun bisa saja menjadi  gelandang serang dalam tim ini, tapi kami merasa kontribusi Neymar ke PSG sangat spesial. Tak ada yang menyangka sebelumnya kalau Neymar bakal menjadi playmaker, bukan orang yang menyerang dari sisi sayap.

Performa Neymar musim ini sangatlah impresif hingga sukses membuat PSG mengalahkan Bayern Munchen dan Barcelona. Keunggulan Neymar ada pada goyangan maut saat mengontrol bola dipadukan dengan akurasi umpan

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kylian Mbappe, Erling Haaland

Duet striker dalam tim ini kami rasa sangat cocok untuk pemain bintang masa depan, Kylian Mbappe dan Erling Haaland. Kebetulan juga kalau dua pemain ini masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak musim ini di Liga Champions.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Mbappe memiliki keunggulan berupa lari jarak dekat yang sangat kencang hingga sempat membuat bek sekelas Gerard Pique terjatuh. Sedangkan Haaland memiliki insting mencetak gol sangat tinggi dengan dibuktikan ia bisa menembak dari posisi manapun.

Thomas Tuchel

Melihat komposisi tim yang didominasi Chelsea, lalu PSG yang merupakan mantan klubnya, maka pelatihnya sudah seharusnya Thomas Tuchel. Terlepas dari itu, musim ini Tuchel memang perlu diberi apresiasi.

Tuchel yang baru masuk melatih Chelsea di pertengahan musim mampu membuat tim bertahan secara terorganisir baik ditunjang serangan sangat tajam. Itulah yang membuat Chelsea dengan high pressing ala Thomas Tuchel sukses jadi juara Liga Champions musim ini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom