Liga Indonesia

Pilu, Penyesalan Terbesar Bek Senior Persita Setelah 10 Tahun Berkarier

Selasa, 18 Mei 2021 19:45 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemain Arema FC Robert Lima Guimaraes dibayangi bek Persita, Rio Ramandika. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemain Arema FC Robert Lima Guimaraes dibayangi bek Persita, Rio Ramandika.

INDOSPORT.COM - Bek senior, Rio Ramandika, berpisah dengan liga setelah bermain selama 10 tahun terakhir. Dia mengungkapkan penyesalan terbesar saat berseragam ungu khas Pendekar Cisadane.

Selama 10 tahun berkarier, Rio sudah dua kali mengantarkan Persita naik kasta, yakni 2012 dan 2019. Pemain kelahiran 31 Januari 1989 itu juga membantu timnya meraih posisi runner-up di kompetisi kasta kedua pada 2012 dan 2019.

Kendati membantu Persita Tangerang dua kali naik kasta, Rio Ramandika menyesali hal tersebut karena selalu saja gagal mempersembahkan juara. 

Tahun 2012, Persita kalah 1-2 dari Barito Putera di final Divisi Utama (sekarang Liga 2), lalu Rio kembali gagal menjadi yang terbaik ketika lagi-lagi kalah 2-3 dari Persik Kediri di final Liga 2 2019. 

"Jujur, penyesalan saya yang masih ada adalah tidak sempat mengantarkan Persita juara,” ujar Rio Ramandika saat berpisah dengan tim musim ini.

Rio tak membela Persita selama 10 tahun beruntun. Dia mengawali karier juniornya di Persita dan bermain untuk tim asal Tangerang itu dalam dua termin berbeda, yakni 2008-2013 dan 2016-2021.

"Untuk semua pemain yang membela Persita, bermainlah dengan hati bukan karena uang karena sejarah tak akan pernah bisa dibayar dengan materi. Persita adalah kebanggaan masyarakat Tangerang,” begitulah pesan Rio untuk rekan-rekan yang ditinggalkan.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom